Export Center Balikpapan Diresmikan Menteri Perdagangan dan Gubernur Kaltim

Berita, Daerah29 Dilihat

Kacamatanegeri.com, BALIKPAPAN– Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI meresmikan Export Center di Balikpapan dan Batam secara serentak, Jumat (1/8/2025)

Di Balikpapan, Menteri Perdagangan, Budi Santoso bersama Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud meresmikan Export Center di Jl Marsma Iswahyudi, tidak jauh dari Bandara Sultan Aji Sulaiman Sepinggan. Tepatnya di Galeri UMKM Kalimantan Timur.

Tampak hadir, Direktur Jendral Pengembangan Export Nasional Kementerian Perdagangan RI, Fajarini Punto Dewi.

Sementara di Batam, secara during dihadiri Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Riau, Novianto.

Dalam sambutannya, Menteri Perdagangan, Budi Santoso mengatakan bahwa saat ini pemerintah mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) naik kelas.

Salah satunya melalui program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi, Ekspor (UMKM BISA Ekspor) dengan tujuan memaksimalkan potensi ekspor produk unggulan usaha kecil.

“Program UMKM BISA Ekspor menawarkan kesempa­tan peningkatan kapasitas. Kami berharap, pelaku UMKM dapat memanfaatkannya,” ujar Budi.

Berdasarkan data, ada 46 perwakilan perdagangan di 33 negara yang meliputi Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC). Puluhan perwakilan itu siap membantu UMKM yang sudah dikurasi untuk prese­tasi langsung dan memfasilitasi pertemuan dengan calon pembeli.

Selama paruh pertama tahun 2025, UMKM BISA Ekspor telah memfasilitasi 356 kegiatan business matching, 241 sesi presentasi peluang bisnis (pitching), dan 115 pertemuan langsung dengan buyer dari 33 negara mitra dagang. Setidaknya ada 609 UMKM mengikuti program dengan nilai transaksi ekspor mencapai sekitar Rp 1,4 triliun.

“Pada tahun 2025 ini Export Center di Surabaya dan Makassar sudah melayani 4.178 layanan konsultasi,” ungkap Budi.

Kehadiran Export Center ini akan menjadi pusat layanan terpadu bagi para pelaku UMKM yang ingin mengekspor produknya ke luar negeri.

Mulai dari pendampingan, pelatihan, promosi, hingga fasilitasi perizinan ekspor.

Dalam peresmian itu, turut digelar pameran mini produk unggulan dari UMKM Balikpapan dan sekitarnya, mulai dari makanan olahan, kerajinan tangan, hingga produk herbal dan fesyen.

Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, mengatakan bahwa Export Center menjadi salah satu simbol transformasi ekspor daerah dimulai dari bawah. Dan kedepan setelah peresmian akan terjadi lonjakan ekspor di wilayah Kalimantan Timur.

“Jadi ini adalah awal kepercayaan masa depan ekspor nasional. Karena terbukti pada program ekspor bersama Bank Indonesia, ada 78 UMKM berhasil menembus pasar ekspor dengan nilai transaksi mencapai 2,8 juta dolar AS dan akan terus meningkat,” ujarnya.

Menurut Rudy, di Kalimantan Timur masih memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar, mulai dari perikanan dan kelautan hingga komoditas keratom dan sawit. Untuk itu diperlukan sinergitas antara pemerintah pusat dan daerah untuk memaksimalkan ekspor komoditas yang ada.

“Kami punya komitmen untuk membangun ekonomi hijau dan ekonomi biru di Kalimantan Timur. Di sini setidaknya ada 3 juta hektar lahan kebun sawit, tapi hanya aktif sekitar 1,4 juta hektar. Jika sinergitas daerah dan pusat terjalin, kami yakin dapat memaksimalkan potensi yang ada,” kata Rudy. (dwn)