KACAMATANEGERI.COM, PENAJAM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU mematangkan konsep pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), dengan mengalokasikan anggaran Rp10 ribu per siswa untuk setiap porsi. Ditargetkan mulai berjalan November mendatang.
Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) PPU, Muhajir, menegaskan bahwa prinsip utama program ini adalah keseragaman. “Menu yang dikonsumsi pelajar harus sama semua, tidak ada perbedaan,” katanya, Selasa (16/9/2025).
Muhajir menambahkan, jika terdapat usulan agar makanan disiapkan oleh orang tua murid, “Kalau dimasak oleh orang tua nanti menunya bisa berbeda-beda,” jelasnya.
Untuk menjamin kandungan gizi yang seimbang, menu makanan akan disusun oleh Dinas Kesehatan (Dinkes). Pihak sekolah, baik pengelola kantin maupun komite, akan diberikan pelatihan khusus terkait menu dan kandungan gizinya.
Untuk menyukseskan program MBG, Pemkab PPU akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Ini merupakan program MBG daerah yang berbeda dari program serupa yang didanai oleh Badan Gizi Nasional (BGN) pemerintah pusat.
“Konsep MBG daerah ini dibiayai melalui APBD, di luar yang sudah dibiayai oleh BGN,” kata Muhajir.
Ia mencontohkan, jika 10 sekolah di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kecamatan Sepaku yang telah didanai oleh BGN, maka Pemkab PPU tidak akan mengalokasikan anggaran untuk sekolah-sekolah tersebut. Program ini dipastikan tidak akan tumpang tindih dengan program MBG yang dijalankan oleh BGN.
“Dana MBG akan diserahkan langsung ke sekolah. Untuk sekolah negeri, mekanismenya akan menggunakan Bosda (Bantuan Operasional Sekolah Daerah), sementara sekolah swasta akan menerima melalui hibah,” jelasnya.
Terkait teknis pengelolaan dana masih didiskusikan, dikatakannya, diserahkan ke komite sekolah untuk mengelola atau pihak kantin. “Namun yang jelas, dana akan diserahkan kepada pihak sekolah hingga nantinya mendistribusikan makanan untuk disantap siswa,” pungkasnya. (ym/d1)
