Pj Bupati PPU Resmikan Festival Nondoi dan Bakal Wujudkan Ruang Interaksi Antar Budaya

Berita, Daerah183 Dilihat
banner 468x60

KACAMATANEGERI.COM, PPU- Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Muhammad Zainal Arifin, secara langsung meresmikan Festival Nondoi Belian Adat Paser yang dipusatkan di Rumah Adat Kuta Rekan Tatau, Nipah-nipah Km 9, Kecamatan Penajam, Senin (18/10/2024).

Kegiatan tahunan yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) bekerja sama dengan Lembaga Adat Paser (LAP) ini menjadi wadah pelestarian budaya Paser.

banner 336x280

Festival Nondoi Belian tidak hanya menyuguhkan tarian, musik tradisional, dan pertunjukan seni, namun juga upacara adat yang sarat makna.

Upacara adat ini merupakan bentuk penghormatan kepada leluhur dan pengingat akan nilai-nilai luhur budaya Paser.

“Kami berkomitmen untuk terus menjaga kelestarian budaya dan keberlanjutannya,” ujarnya saat ditemui awak media usai kegiatan.

Zainal Arifin menyampaikan bahwa melalui festival ini, adat budaya asli tradisional yang mengandung banyak karakter bangsa untuk tetap dapat dilestarikan.

Lebih lanjut, Ia mengungkapkan harapannya agar Festival Nondoi Belian dapat menjadi wadah untuk memperkuat persatuan dan kesatuan masyarakat PPU.

“Mudah-mudahan ini juga menjadi modal kita untuk menjaga solidaritas, menjaga kondusivitas, serta menjaga silaturahmi,” ucapnya.

Selain itu, ia juga menyampaikan gagasannya untuk mengembangkan Rumah Adat Kuta Rekan Tatau menjadi pusat kebudayaan yang lebih besar.

Oleh karena itu, ia menekankan, pemerintah Kabupaten PPU berkomitmen untuk terus mendukung upaya pelestarian budaya dan pengembangan pariwisata berbasis budaya.

“Ada banyak ruang kosong di belakang (rumah adat), mungkin nanti kita bisa mewujudkan ruang ini, menjadi ruang interaksi antar budaya yang ada di nusantara,” ujarnya.

Ia berharap, dengan adanya penambahan ruang interaksi antar budaya, akan semakin memperkaya khazanah budaya di Kabupaten PPU dan menarik minat wisatawan untuk berkunjung.

Dengan demikian, Festival Nondoi Belian tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkuat identitas dan karakter masyarakat PPU. (*/ni/d1)

 

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *