Komisi III Kecewa, Proyek Gedung DPRD Balikpapan Asal Pasang dan Asal Jadi

Berita, Daerah50 Dilihat
banner 468x60

Kacamatanegeri.com, BALIKPAPAN– Kritik tajam dilontarkan Komisi III DPRD Balikpapan atas pengerjaan proyek pembangunan “Gedung Rakyat” yang tepat berada di belakang Gedung DPRD Balikpapan saat ini.

Bagaimana tidak kecewa, karena hasil pembangunan gedung yang memakan anggaran hingga ratusan miliar ini dinilai pengerjaannya asal-asalan.

banner 336x280

Anggota Komisi III DPRD Kota Balikpapan, H. Haris, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kualitas pembangunan kantor DPRD Balikpapan yang tidak sesuai standar itu.

“Saya baru melihat langsung hasil pekerjaannya, dan sebagai anggota Komisi III DPRD Balikpapan, saya sangat kecewa. Cara pembangunannya jauh dari harapan,” ujar Haris, Rabu (19/3/2025).

Menurutnya, proyek yang menelan anggaran hingga ratusan miliar rupiah ini dikerjakan secara asal-asalan dan berpotensi membahayakan keselamatan pengguna gedung di masa mendatang.

“Anggaran ratusan miliar, tapi hasil pekerjaan yang dilakukan sangat meragukan. Ini jelas sangat tidak profesional,” tegas Haris.

Haris menyoroti bahwa proyek pembangunan kantor DPRD ini terbagi dalam tiga tahap, namun hasilnya justru meragukan, la bahkan mempertanyakan profesionalisme kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut.

“Dari hasil yang kami lihat, kontraktor bekerja asal-asalan, Hasilnya sangat mengecewakan dan menjamin menjamin keselamatan. Jangan sampai ketika gedung ini digunakan, terutama ruang paripurna, terjadi insiden seperti plafon rubuh yang bisa memakan korban,” keluhnya.

Haris menilai pembangunan gedung DPRD yang baru seharusnya menjadi simbol kekuatan dan kredibilitas lembaga negara, namun justru sebaliknya, malah mencerminkan ketidakmampuan dan pengabaian terhadap standar keselamatan.

“Jika masalah kualitas ini terus berlanjut, bisa jadi akan ada penyelidikan lebih lanjut, bahkan melibatkan aparat penegak hukum,” imbuhnya.

la juga meminta Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk lebih ketat dalam mengawasi manajemen konstruksi (MK), karena proyek ini dikerjakan dengan sangat asal-asalan,

“DPU harus benar-benar memastikan pengawasan terhadap proyek ini. Kalau kita lihat ini judulnya asal pasang dan asal jadi,” pungkas Haris. (*/dwn)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *