Kacamatanegeri.com, PENAJAM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Penajam Paser Utara(PPU) mengimbau masyarakat menerapkan pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), setelah pemerintah pusat mulai mendeteksi kehadiran Human Metapneumovirus (HMPV) di Indonesia.
Epidemiologi Ahli Muda, Dinas Kesehatan (Dinkes) PPU, Tuti Sandra, mengatakan virus ini merupakan penyakit Inveksi Emerging (PIE) seperti yang beredar saat ini di China. Virus penyebab infeksi pernapasan pada manusia.
Ia menjelaskan virus yang awal terdeteksi sejak tahun 2001 di Belanda. Gejala awal mirip dengan Covid-19, terdapat batuk, pilek, demam, sakit pada tenggorokan. Kemudian terjadi sesak napas jika ditemukan peradangan di cabang paru.
“Jadi memang ini bukan virus baru ya karena awal di identifikasi itu tahun 2001 di Belanda. Jadi memang gejalanya kurang lebih seperti Covid-19 kemarin,” ujarnya Tuti Sandra kepada media, Jumat (10/1/2024).
Disebutkan, virus ini rentan menginfeksi manusia dengan daya imun yang rendah, terutama pasien yang memiliki riwayat penyakit kronis seperti pengidap TB paru atau gangguan pernapasan. Khususnya anak-anak maupun manula.
“Cara penularannya sama seperti Covid, jadi penularannya secara langsung itu melalui droplet, yaitu cairan yang keluar dari mulut penderita langsung, kemudian sentuhan langsung dengan barang-barang yang terkontaminasi,” paparnya.
Tuti Sandra menjelaskan cara pencegahan agar tidak mudah terpapar yaitu dengan cara rajin mencuci tangan, menggunakan masker dan lakukan disenfektan.
“Istirahat cukup dan menjaga asupan cairan serta makanan ke tubuh juga bagian dari cara pencenggahan dari virus,” katanya.
Tuti Sandra menambahkan hingga saat ini belum ada vaksin khusus untuk HMPV. Namun sejauh ini pihaknya telah memberikan informasi terhadap masyarakat, khususnya warga PPU terkait hal ini agar lebih waspada.
“Inikan virus ya, kalo obat virus yang khusus ini memang belum ada, lalu cara pencegahannya bagaimana yaitu dengan cara hindari kerumunan, ketika perjalanan harus menggunakan masker. Dan yang terpenting menerapkan PHBS,” ungkapnya. (*/ant/dwn)