Kampung Budidaya Perikanan di PPU, Fokus di Desa Sebakung Jaya

KACAMATANEGERI.COM, PENAJAM – Kampung perikanan budidaya air tawar untuk di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) di fokuskan di Desa Sebakung Jaya, Kecamatan Babulu. Hal ini sesuai yang telah ditetapkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia.

Kepala Bidang (Kabid) Perikanan dan Lingkungan Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten PPU, Musakkar Mulyadi, mengatakan masih terus mendorong pengembangan budidaya ikan patin di Desa Sebakung Jaya.

Perihal program dari KKP di era kepemimpinan Prabowo Subianto saat ini yakni Kampung Perikanan Budidaya Merah Putih, dirinya telah mengetahui kabar tersebut. Dimana kampung budidaya perikanan dan kampung nelayan menjadi kampung merah putih.

“Kalau sekarang ini kami masih mendorong pengembangan budidaya ikan patin dulu di Desa Sebakung Jaya sebagai kampung perikanan,” kata Musakkar, Sabtu (2/8/2025).

Dihimpun berbagai sumber, KKP menetapkan Desa Sebakung Jaya sebagai kampung budidaya air tawar khususnya ikan patin pada 2023 lalu. Setelah sebelumnya, Diskan secara masif mengusulkan untuk dapat ditetapkan.

Bahkan dalam bentuk kepedulian akan pengembangan budidaya ikan patin, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU melalui Diskan mengalokasikan anggaran pada tahun ini untuk bantuan bibit 42 ribu ikan patin dan pakan untuk pembudidaya.

Sekadar diketahui, Desa Sebakung Jaya terdapat sekira 500 Kepala Keluarga (KK), sebagian besar mempunyai 2 kolam budidaya ikan patin dekat rumahnya. Secara keseluruhan total keseluruhan kolam itu luasannya mencapai 200 hektar.

“Sementara ini masih mendorong kampung patin dulu. Kalau untuk pengembangan daerah lain dengan jenis budidaya perikanan lain telah kami pikirkan sebelumnya,” jelasnya.

Dirinya mengungkapkan, awal-awal hadirnya pemerintahan Kabupaten PPU telah direncanakan masing-masing desa mempunyai produk unggulan potensial yang dapat dikembangkan melalui instansi terkait, dan dalam arti luas pemangku kebijakan.

“Memang ada wacana satu desa satu produk, unggulannya apa. Kalau itu bisa dikembangkan akan lebih bagus lagi,” pungkas Musakkar. (yam/adv)