Disdikpora PPU Soroti Keterbatasan Anggaran Jelang Pelaksanaan Tuan Rumah POPDA Provinsi

banner 468x60

Kacamatanegeri.com, PENAJAM–  Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menjadi tuan rumah pelaksanaan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) tingkat Provinsi pada Oktober 2025 mendatang. Dibutuhkan anggaran dana yang cukup besar untuk mensukseskan event olahraga berskala besar tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) PPU, Andi Singkerru mengungkapkan, pada pelaksanaan POPDA sebelumnya berjalan sukses. “Kalau kemudian di tempat kita PPU tidak mulus, ada kendala, karena satu hari saja dari berhari-hari pelaksanaan itu muncul masalah pasti ribut,” ucapnya.

banner 336x280

Andi menyampaikan bahwa agar pelaksanaan POPDA berjalan maksimal, dirinya sudah bersurat untuk mengajukan penambahan anggaran.

“Kita sudah anggarkan Rp 7 miliar, kalau hanya dianggarkan Rp 3 miliar yang disediakan pasti kurang, sedangkan kemarin awalnya kita mencoba untuk kegiatan besar itu masih kurang. Apalagi sekarang semuanya juga sudah semakin mahal,” jelasnya.

Andi menerangkan, terkait waktu pelaksanaan, POPDA direncanakan digelar pada bulan Oktober.  Namun hal ini masih belum bisa dipastikan karena belum ada dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P).

“Mudah-mudahan dengan surat yang kita kirimkan, kita bisa berdiskusi kembali antara tuan rumah dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim. Karena sebagai tuan rumah, seharusnya kita diajak diskusi untuk nanti menghasilkan keputusan yang menggembirakan, sebelum APBD Perubahan dilaksanakan,” paparnya.

Andi menegaskan, bahwa pihaknya tidak akan berani melaksanakan kegiatan POPDA jika anggaran yang disediakan terlalu kecil. Terlebih lagi, kegiatan ini melibatkan 20 cabang olahraga yang memerlukan dana besar.

“Kalau dananya minim, kita tidak berani laksanakan. Ini belum lagi bicara soal berapa hari pelaksanaannya, intinya 20 cabor itu butuh dana besar,” keluhnya.

Andi menyampaikan, bahwa sebagian besar beban akomodasi ditanggung oleh PPU, termasuk akomodasi, ofisial dan kebutuhan acara. Sementara pihak provinsi hanya menanggung atlet, yang jumlahnya tidak sebanyak ofisial.

“Sebagian besar tuan disuruh menanggung termasuk akomodasi, konsumsi, ofisial, itu kita tanggung. Belum lagi acara seremonialnya, welcome dinner, dan pembukaannya yang melibatkan beberapa kabupaten,” tutupnya. (*ant/dwn/adv)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *