Dinsos PPU Tampilkan Karya Seni Binaan Buatan Mantan Penyandang Disabilitas di Expo IKN 2024

Daerah330 Dilihat
banner 468x60

PPU- Keterbatasan bukan penghalang untuk terus berkarya, kata itu pantas disematkan seorang mantan penyandang disabilitas bernama Ridwan warga asal PPU dalam ajang Expo IKN Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Serambi Nusantara 2024.

Oleh Dinas Sosial (Dinsos), Ridwan menampilkan karya seni unik berupa lampu hias atau lampion. Hasil kerajinan tangannya yang dibuat secara kreatif dari bahan pipa paralon.

banner 336x280

Kepala Dinsos, Saidin mengungkapkan pameran karya seni dari mantan penyandang disabilitas mental ini merupakan salah satu upaya untuk memberikan motivasi dan kepercayaan diri mereka. Sekaligus contoh inspiratif yang diharapkan dapat mengubah pandangan masyarakat dan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif.

“Dia adalah Ridwan warga asal PPU. Kami bekerjasama dengan Dinsos Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dalam pembinaannya. Akhirnya dia bisa menghasilkan lampion,” ungkap Saidin saat ditemui awak media di Expo IKN, Kamis, (15/08/2024).

Sementara itu, Sekretaris Dinsos PPU, Evi Viola Violeta juga menyampaikan pembinaan melalui proses pembuatan lampu hias ini tidak hanya sekadar menghasilkan produk yang bernilai ekonomi, tetapi juga memiliki nilai terapeutik bagi penyandang disabilitas mental. Kegiatan ini memberikan mereka kesempatan untuk berkreasi dan bersosialisasi.

“Sekarang Ridwan kami titipkan di wisma (panti) rehabilitasi disabilitas mental di Samarinda dan hasil karya Ridwan sudah banyak dikenal,” ucapnya.

Adapun lampu hias yang dipamerkan Ridwan terbuat dari pipa paralon berukuran empat inci dengan panjang pipa kurang lebih 30 hingga 40 centimeter. Terlihat begitu minimalis dengan berbaRidwan memperlihatkan lampu hias hasil karyanya dalam ajang Expo IKN Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Serambi Nusantara 2024. (foto: istimewa)gai ukiran seperti, kaligrafi Alquran, foto, motif Dayak, kupu-kupu, dan motif lainnya.

Baca Juga :  Gudang Bulog Paser-PPU Dijamin Bebas dari Beras Oplosan

“Satu unit lampu hias saya bisa buat dalam sehari dan tidak begitu kesulitan dalam pengukirannya, sama kayak buat Tato,” kata Ridwan sambil tersenyum saat diwawancarai di tenan Dinsos.

Selama empat tahun Ridwan telah menggeluti seni ukir pembuatan lampu hias dengan berbagai macam desain. Ia menjelaskan proses pembuatan ukiran menggunakan alat ukir berupa mesin bor mini.

“Saya bisa gambar (ukir) berbagai motif seperti model wajah atau sesuai keinginan pelanggan. Untuk satu unit lampu hias harganya 200 ribu. Bisa pesan ke saya atau ke Dinsos,” jelasnya.

Ia mengakui kebanyakan pembeli hasil kerajinannya kebanyakan dari luar daerah. Seperti di kota Samarinda dan telah beberapa kali mengikuti ajang pameran disana.

“Ada pameran kemarin dan saya dapat juara dua,” singkatnya. (*/ni//d1)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *