Dinas Pertanian PPU Kembangkan Teknologi Irigasi Sprinkler Model Butterfly Rotary

Berita, Daerah91 Dilihat

KACAMATANEGERI.COM, PPU- Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), terus melakukan transformasi dalam sektor pertanian dengan memperkenalkan teknologi irigasi terbaru. Salah satu inovasi yang akan digalakkan adalah penerapan teknologi irigasi sprinkler model butterfly rotary (SMBR).

 

Penerapan teknologi irigasi sprinkler ini merupakan langkah strategis pemerintah untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian, khususnya dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.

 

“Teknologi irigasi smart farming yang mau dipakai itu berkaitan dengan irigasi seperti kincir yaitu sprinkler butterfly,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian PPU, Gunawan, saat ditemui awak media dikantor Dinas Pertanian, Rabu (11/9/2024).

 

Diketahui, irigasi springkler butterfly (springkler putar) merupakan sistem irigasi pancur dengan model pemutar air berbentuk kupu-kupu. 

 

Selain digunakan untuk menyiram tanaman, juga dapat digunakan untuk pemupukan dan pengobatan tanaman, serta menjaga kelembaban tanah.

 

“Jadi, seandainya tanaman itu mengalami defisiensi kekurangan unsur hara, otomatis nanti sensor itu dengan sendiri membuka keran (sprinkler/nozle) untuk mengaliri tanaman,” jelasnya.

 

Gunawan mengatakan, penerapan teknologi irigasi yang dilengkapi sensor ini diperkirakan dapat dimulai pada akhir bulan September mendatang.

 

Pada Musim Tanam Ketiga (MT 3), dengan mengoptimalkan lahan yang menerapkan sistem pertanian terpadu. Penggunaan irigasi sprinkler, khususnya untuk tanaman cabai rawit dan bawang merah, menjadi fokus utama.

 

“Saat ini kita sudah pada tahap penyusunan perencanaan. Sebenarnya dari Kementerian Pertanian sendiri minta secepatnya. Tapi kita terkendala dengan tanaman padi yang belum panen di sana. Makanya di MT 3 nanti saya rasa bisa diawali di akhir bulan September ini,” ungkapnya.

 

Ia berharap, adanya teknologi irigasi terbaru produktivitas lahan dapat meningkat secara signifikan, baik dalam sistem pengairan maupun sistem pemupukan. Hal ini juga akan membantu petani dalam mengelola lahan mereka dengan lebih baik.

 

Teknologi ini dapat menguntungkan petani dari segi operasional, serta hemat air dan waktu dalam penyiraman. Sehingga penyiraman menjadi lebih merata dan lahan menjadi lebih produktif.

 

“Harapan kami juga nantinya sebagai percontohan di serambinya Ibu Kota Negara. Sejalan dengan efek transisi kita untuk meningkatkan produksi dalam rangka diliminasi kebutuhan pangan yang ada di Ibu Kota Nusantara (IKN),” pungkasnya.

 

Dengan mengadopsi teknologi irigasi sprinkler, pemerintah berupaya mewujudkan Benuo Taka sebagai pusat produksi pertanian yang modern dan berkelanjutan. Langkah ini juga merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air, dan kesejahteraan petani khususnya di PPU. (*/ni/d1)