KACAMATANEGERI,COM, PPU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU) tengah bergerak cepat mengimplementasikan program strategis nasional, yakni percepatan pembangunan Koperasi Merah Putih.
Sinergi antara Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) dengan TNI menjadi kunci utama dalam mewujudkan program yang diamanatkan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi (rakor) percepatan pembangunan fisik gerai, pergudangan, serta kelengkapan Koperasi Merah Putih, yang dipimpin langsung Kepala Dinas KUKM Perindag PPU, Margono Hadi Sutanto, di Aula Lantai III Kantor Bupati PPU, Selasa, (11/11/2025).
Ia menekankan, percepatan pembangunan Koperasi Merah Putih adalah amanat penting dari Presiden untuk memperkuat ekonomi desa. “Serta meningkatkan ketahanan pangan melalui koperasi modern berbasis gotong royong,” tegas Margono.
Untuk memastikan keberhasilan program nasional ini, Margono menyoroti perlunya koordinasi yang sangat solid antarlintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Dimana dasar hukum program ini sangat kuat, meliputi, Inpres Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Merah Putih.
Inpres Nomor 17 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan Fisik Gerai dan Pergudangan). Permenkeu Nomor 49 Tahun 2025 yakni Tata Cara Pinjaman dalam Rangka Pendanaan Koperasi Merah Putih.
Dinas KUKM Perindag memegang peran eksekusi yang sentral dengan sejumlah tugas utama, antara lain; melakukan pendampingan pembangunan fisik gerai, melakukan perikatan kerja sama dengan pihak BUMN pelaksana, dan menetapkan standar gerai dan pergudangan koperasi Merah Putih.
Pelaksanaan program ini memerlukan keterlibatan lintas sektor secara serentak, terukur, dan tepat sasaran, yang melibatkan DPMD (Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa), Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Kesehatan, hingga BKAD (Badan Keuangan dan Aset Daerah).
Dukungan nyata di lapangan datang dari jajaran TNI. Kasdim 0913 PPU, Mayor Arm Antha Hi Jusuf, memaparkan progres pembangunan fisik yang telah dicapai hingga pertengahan November.
Saat ini, 12 desa/kelurahan telah memulai pembangunan fisik tahap pertama gerai koperasi, dengan beberapa di antaranya bahkan sudah memasuki tahap pemasangan pondasi. Sementara itu, 11 desa/kelurahan lainnya masuk dalam tahap kedua, di mana identifikasi kesiapan lahan dan desain bangunan sedang dilakukan.
“Babinsa di masing-masing wilayah sudah bergerak bersama pemerintah desa untuk memastikan kesiapan tapak dan progres di lapangan. Ada yang tahap identifikasi, ada yang sedang clearing, dan ada yang sudah mulai membangun,” jelas Antha. (adv)
