Bupati PPU Antusias Program Gratispol dan Jospol Sentuh Warga Kaltim

Advertorial, Daerah16 Dilihat
banner 468x60

Kacamatanegeri.com, SAMARINDA – Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Mudyat Noor, menyampaikan apresiasi mendalam atas peluncuran program Gratispol dan Jospol oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Dirinya menilai kedua program tersebut telah menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, khususnya di bidang keagamaan dan pendidikan.

banner 336x280

“Atas nama Pemerintah Kabupaten PPU dan seluruh masyarakat Benuo Taka, saya mengucapkan terima kasih atas pelaksanaan program Gratispol dan Jospol. Manfaatnya sudah dirasakan nyata oleh warga kami,” ujar Mudyat usai menerima dokumen resmi program dari Gubernur Kaltim Rudy Masud, Rabu (25/6/2025), di Gedung Plenary Hall GOR Kadrie Oening, Samarinda.

Program Gratispol mencakup dukungan perjalanan keagamaan dan penghargaan untuk penjaga rumah ibadah.

Sementara Program Jospol menyasar pemberian insentif kepada guru non-ASN mulai dari tingkat PAUD hingga madrasah.

“Langkah ini menunjukkan keberpihakan nyata terhadap kelompok-kelompok yang selama ini belum terlalu tersentuh kebijakan secara menyeluruh. Ini sejalan dengan misi pembangunan sosial dan pendidikan yang sedang kita jalankan di PPU,” ungkap Mudyat.

Ia juga menilai kebijakan ini merupakan langkah strategis Pemprov dalam menciptakan keadilan sosial. Menurutnya, program seperti Gratispol dan Jospol layak menjadi contoh nasional.

“Program ini membuktikan bahwa pemerintah tidak hanya hadir saat seremonial, tetapi benar-benar turun menjawab kebutuhan rakyat. Kami di daerah sangat mendukung dan siap bersinergi,” tegasnya.

Baca Juga : https://kacamatanegeri.com/pemkab-ppu-upayakan-universitas-gunadarma-masuk-program-gratispol/

Sementara itu, Gubernur Kaltim Rudy Masud dalam sambutannya menegaskan bahwa peluncuran program ini bukan sekadar formalitas.

“Gratispol dan Jospol merupakan wujud nyata kehadiran pemerintah dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, baik spiritual maupun pendidikan,” tegas Rudy.

Ia menambahkan, program tersebut dirancang untuk membangun keseimbangan antara pembangunan fisik dan pembangunan sumber daya manusia.

Sementara Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, juga menyuarakan hal serupa. Ia menyebut bahwa program ini merupakan bentuk pemenuhan janji kampanye yang mulai direalisasikan satu per satu.

“Ini bukan slogan, ini adalah bukti nyata kerja kami untuk masyarakat. Keadilan sosial dan kesejahteraan spiritual bukan sekadar wacana,” ujarnya.

Berdasarkan data Pemprov Kaltim, hingga saat ini sebanyak 3.187 penjaga rumah ibadah dari enam agama telah menerima manfaat program Gratispol. Di sisi lain, 31.545 guru non-ASN telah mendapat insentif melalui Jospol.

“Penjaga rumah ibadah adalah penjaga moral masyarakat, dan guru adalah pilar peradaban bangsa. Keduanya sangat layak mendapat perhatian dan penghargaan dari negara,” pungkas Seno Aji. (ram/dwn/adv)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *