PPU- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Raup Muin, mendorong agar proses pembentukan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) segera diselesaikan. Ia menargetkan agar seluruh proses pembentukan AKD dapat rampung pada Oktober mendatang.
Adapun proses pembahasan tata tertib (tatip) sebagai bagian dari persiapan AKD dijadwalkan selesai pada akhir September 2024. Namun, situasi saat ini menunjukkan adanya berbagai tantangan yang harus diatasi sebelum AKD dapat terbentuk secara definitif.
Raup menjelaskan, salah satu kendala utama yang dihadapi adalah keterlambatan dalam penyampaian rekomendasi dari fraksi-fraksi partai di DPR.
“Nah sampai hari ini kan belum ada yang selesai terbentuk dari enam perkiraan. Keenam fraksi itu belum ada sama sekali yang mengeluarkan rekomendasi dari partainya,” ujarnya saat ditemui awak media, Rabu (28/8/2024).
Ia menghimbau kepada fraksi-fraksi agar segera menyelesaikan proses internal dan menyampaikan rekomendasi melalui mekanisme masing-masing. Tanpa rekomendasi resmi dari setiap fraksi, penetapan anggota AKD tidak dapat dilakukan.
“Usulan fraksi-fraksi ini nanti yang menentukan siapa yang ada di dalam AKD, siapa ketuanya, pasti ada perubahan baru karena tidak bisa lagi memakai AKD yang lama,” imbuhnya.
Hal ini disebabkan adanya pergantian anggota DPRD Kabupaten PPU yang baru tahun 2024. Hingga kini ada beberapa agenda penting menunggu untuk diselesaikan yakni Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), sejumlah Peraturan Daerah (Perda) yang belum disahkan, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), termasuk Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW).
“Target untuk AKD itu paling cepat awal Oktober 2024, soalnya kita juga ada pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) murni,” urainya.
Raup menyebut, semua agenda dan regulasi harus diselesaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Keterlambatan dalam menyelesaikan proses-proses ini tidak hanya akan mempengaruhi jadwal kerja dewan.
“Kalau itu lambat, sesuai dengan aturan pemerintah. Pasti kena sangsi, maka itu kita harus percepat,” tegasnya. (*/ni/d1)