Untuk Ketahanan Pangan di PPU, Desa Sidorejo Garap 318 Hektar Lahan Pertanian

Berita, Daerah73 Dilihat

Kacamatanegeri.com, PENAJAM– Desa Sidorejo, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), siapkan 318 Hektare (Ha) lahan pertanian produktif.

Lahan tersebut potensi meningkatkan produksi beras lokal melalui Program Brigade Pangan yang baru dibentuk oleh Kementerian Pertanian

Brigade Pangan adalah program Kementerian Pertanian yang melibatkan petani milenial untuk mengelola lahan pertanian. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan mempercepat swasembada pangan nasional.

Dan Brigade Pangan diperlukan demi upaya mencapai target desa lumbung pangan.

Kepala Desa (Kades) Sidorejo, Darisugi, mengatakan, sekitar 70 persen masyarakatnya berprofesi sebagai petani. Merupakan penunjang ketahanan pangan di wilayah PPU.

“Warga kami 70 persen petani maka sesuai visi dan misi kami sebagai desa agro bisnis, yaitu penunjang ketahanan pangan, atau desa lumbung pangan,” ujarnya kepada media.

Menurutnya masih banyak yang harus di benahi dalam upaya meningkatkan desa lumbung pangan. Dalam hal ini perlu perhatian serius dari pemerintah baik daerah bahkan tingkat pusat. Terkait desa lumbung pangan khususnya di wilayah PPU.

Darisugi menjelaskan, sebagai desa lumbung pangan, wilayah tersebut telah menyiapkan lahan pertanian seluas 318 Hektare (Ha). Dengan membentuk tim Brigade Pangan berjumlah 15 orang yang berperan sebagai pendamping para petani. Untuk mengetahui perkembangan petani, agar supaya menjadi masyarakat yang sejahtera.

“Yang jelas untuk pertanian masih banyak yang harus di dukung oleh pemerintah, ini kami membuat tim Brigade Pangan sebanyak 15 orang, untuk menangani permasalahan yang ada di sektor pertanian tersebut,” ungkapnya.

Darisugi menyatakan, dalam mencapai target ketahanan pangan, harus di imbangi dengan infrastruktur yang baik seperti akses jalan dan sistem irigasi.

“Terutama infrastruktur seperti akses jalan, pintu air, kemudian alat alat pertanian seperti mesin combine, mesin traktor untuk mengolah tanah. artinya masih banyak lah yang harus dilengkapi,” imbuhnya.

Sebagai desa yang baru berusia 15 tahun sejak pemekaran dari Kelurahan Petung pada 2010, Sidorejo terus berupaya mempercepat pembangunan.

Darisugi berharap di momentum ulang tahun desa yang jatuh pada 8 Februari 2025 menjadi semangat baru untuk mempercepat kemajuan sarana dan prasarana desa. “Dengan usia desa yang masih muda, kami berharap sarana dan prasarana dapat segera lebih maju,” pungkasnya. (*/ant/dwn)