Kacamatanegeri,com, BALIKPAPAN– Semiloka Nasional V Asosiasi Puskesmas Indonesia (Apkesmi) sukses digelar di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, tepatnya di Hotel Gran Senyiur, Kamis, (24/7/2025).
Acara ini menjadi ajang konsolidasi nasional bagi para pemangku kepentingan layanan kesehatan untuk memperkuat peran strategis Puskesmas dalam sistem kesehatan nasional.
Dikemas dalam bentuk pameran kesehatan yang menghadirkan 541 peserta yang terdiri dari perangkat kerja di bidang kesehatan di seluruh Indonesia.
Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo yang didaulat membuka kegiatan mewakili Pemprov dan Pemkot, menyampaikan apresiasi terhadap Apkesmi yang telah menginisiasi agenda penting ini.
Olehnya pameran kesehatan yang digelar menjadi panggung bagi berbagai inovasi pelayanan kesehatan yang dikembangkan oleh puskesmas di Kota Balikpapan. Sejumlah terobosan menarik dipamerkan dalam acara pameran.
Hal itu menandakan semangat tinggi para tenaga kesehatan dalam mendorong transformasi layanan kesehatan masyarakat.
Berikut inovasi yang dipamerkan dalam pameran. Dimulai Puskesmas Gunung Bahagia yang memperkenalkan program Berkat Asri Mantap (Pemberdayaan Masyarakat dalam Asuhan Mandiri Pemanfaatan TOGA dan Akupresur).
Menurut Tenaga Teknis Kefarmasian, Katrin Pasaribu, program ini mendorong masyarakat untuk melakukan asuhan mandiri dengan memanfaatkan tanaman obat keluarga (Toga) dan teknik akupresur, dipadukan dengan kemudahan akses informasi berbasis digital.
Lain halnya dengan Puskesmas Sepinggan, yang meluncurkan inovasi bertajuk KeCe BerAT (Kendalikan, Cegah Penyakit, dan Berdaya dengan Asuhan Mandiri Akupresur dan Toga).
Menurut Tenaga Kefarmasian, Fika Mahardani, program ini memanfaatkan QR code sebagai sarana mengakses informasi kesehatan tradisional yang merujuk pada buku saku Kementerian Kesehatan.
Sementara itu, Puskesmas Baru Ilir memperkenalkan inovasi bernama PIONIR (Pelayanan Informasi Obat Informatif dan Rasional), yang merupakan layanan kefarmasian digital dengan tiga program utama.
Menurut Etika Wahyu Vitasari, seorang apoteker di puskesmas tersebut, program ini meliputi Buku Saku Obat dari Dapur, pemantauan pasien lansia oleh keluarga, serta kunjungan rumah yang terintegrasi dengan tim medis.
Adapun dari Puskesmas Margasari, muncul inovasi unik bernama LIHAT JAKETKU KEREN yang diartikan Lingkunganku Sehat, Jaminan Kesehatanku Terkendali dan Terencana.
Inovasi ini disampaikan drg Andi Irnawati, salah satu dokter gigi di Puskesmas Margasari. Menurutnya Program ini mengajak masyarakat memilah sampah sebagai bentuk kontribusi terhadap lingkungan, yang kemudian ditukar dengan pelayanan kesehatan seperti pemeriksaan kadar kolesterol dan pembersihan karang gigi.
Berbagai inovasi yang dipamerkan menunjukkan bahwa puskesmas tidak hanya menjadi garda terdepan dalam pelayanan kesehatan, tetapi juga pusat kreativitas dan pemberdayaan masyarakat.
Diharapkan, langkah-langkah progresif ini dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi warga dalam menjaga kesehatannya secara mandiri dan berkelanjutan. (*/dwn)