KACAMATANEGERI.COM, PPU- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Sujiati, mendorong peningkatan kapasitas petani pasca panen budidaya rumput laut untuk meningkatkan harga jual, terutama bagi para petani tambak media kolam di wilayah Babulu Laut yang memiliki potensi cukup besar.
“Kita dukung untuk meningkatkan kualitas rumput lautnya. Supaya harganya lebih bagus,” ujarnya saat ditemui media di Gedung DPRD PPU, Selasa (22/10/2024).
Sujiati mengungkapkan, kualitas pasca panen rumput laut petani tambak melalui media kolam terbilang masih begitu rendah, sehingga berdampak pada harga jual yang rendah pula.
Hal ini disebabkan oleh penggunaan teknik pasca panen yang masih menggunakan cara manual, sehingga kualitas rumput laut menjadi kurang baik.
“Selama ini kan para petani menjual ke pengepul itu dengan harga sekitar Rp 3 ribu per kilogram, karena memang asal panen, (yang) dijemur di tanah begitu saja,” ucapnya.
Padahal, kata Sujiati, setelah melalui proses pengolahan sederhana seperti penyortiran oleh pengepul, harga rumput laut dapat meningkat hingga mencapai sekitar Rp 6.000 per kilogram.
Menurutnya, untuk meningkatkan nilai jual rumput laut dari para petani, perlu dilakukan perbaikan pada proses pasca panen.
“Kami tadi coba komunikasikan dengan dinas terkait. Untuk mendorong bagaimana caranya rumput laut ini naik harganya, maka untuk kapasitas petaninya kita tingkatkan,” terangnya.
Yakni dengan memberikan pemahaman kepada para petani tambak, terkait proses penanganan pasca panen.
Yang meliputi proses pencucian, penjemuran atau pengeringan, dan penyortiran serta penyimpanan maupun pengemasan.
“Ketika di sortir ukuran) dan mereka juga harus punya gudang. Jadi bisa meningkatkan harganya. Nah, saya akan support,” tegasnya.
Lebih lanjut, Sujiati juga mengapresiasi kualitas bibit rumput laut yang sangat bagus dan berpotensi meningkatkan produktivitas petani.
Sementara itu, terkait dengan budidaya rumput laut tambak media kolam, ia menilai bahwa metode ini memiliki banyak keuntungan.
“Rumput laut dengan budidaya tambak lebih mudah perawatannya. Di tebar di kolam maupun ditambak, setiap 1 bulan bisa panen. Jadi lebih mudah dari perawatannya daripada yang di laut, karena harus menjaga dari ombak,” tambahnya.
Ia menyebut, sebagian besar tambak di PPU sudah mulai beralih ke budidaya rumput laut karena harga ikan bandeng yang cenderung turun.
“Ada beberapa kelompok tani yang saya bina memiliki tambak seluas 7 hektar dan mampu menghasilkan 10 ton rumput laut dalam sekali panen,” pungkasnya. (*/ni/d1)