PPU- Menghadapi kendala teknis pada sistem informasi pencalonan (Silon), Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) berupaya mencari solusi.
Hal ini disebabkan, ada beberapa tim Bakal Pasangan Calon (Bapaslon), seperti Desmon Hariman Sormin dan Naspi Arsyad, mengalami kendala dalam menginput data persyaratan pencalonan akibat gangguan sistem ini.
“Terjadi eror itu yang tadinya membuat lama proses pemasukan data persyaratan pencalonan pasangan Desmon dan Naspi,” ucap Ketua KPU PPU, Ali Yamin Ishak, saat ditemui awak media, Kamis (29/8/2024).
Menurutnya, salah satu kendala dalam proses input data adalah kinerja server Silon yang kurang optimal. Hal ini menyebabkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses input data menjadi lebih lama, meskipun dokumen persyaratan bacalon telah lengkap.
“Bukan masalah dokumen milik Bapaslon yang ini atau yang itu tidak lengkap,” jelasnya.
Ia menyampaikan bahwa proses persetujuan yang dilakukan secara online melalui sistem Silon, terkadang terjadi penundaan atau kesalahan teknis. Dikarenakan persyaratan pencalonan yang memerlukan persetujuan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai politik juga menjadi kendala.
“Pada persyaratan pencalonanannya yang butuh di-klik dari DPP (Dewan Pimpinan Pusat) partai,” ungkapnya.
Hal ini serupa dengan kasus yang terjadi pada Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pendukung pasangan Mudyat Noor dan Abdul Waris Muin saat proses pendaftaran ke KPU PPU, Rabu, (28/8/2024).
“DPP PSI ternyata belum klik tanda disetujui. Sehingga di akun Silon Bapaslon masih berwarna merah,” urainya.
Untuk mengatasi masalah ini, KPU PPU telah melakukan beberapa upaya, seperti melakukan input data secara manual sebagai solusi sementara.
“Kita rubah menjadi manual terlebih dahulu, sambil kita mencoba untuk di-upload ulang kembali,” tegas Ali Yamin. (*/ni/d1)
