Sampah Berserakan, DPRD PPU Keluhkan Kesadaran Pengunjung Pantai Tanjung Jumlai

Berita, Daerah45 Dilihat
banner 468x60

Kacamatanegeri.com, PENAJAM – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menanggapi persoalan sampah yang biasa terjadi di kawasan wisata Pantai Tanjung Jumlai dan berpotensi mengganggu kebersihan lingkungan.

Hal ini terjadi akibat kurangnya kesadaran dari pengunjung dalam menjaga kebersihan lingkungan, serta perlu perhatian serius dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terkait masih minimnya fasilitas Tempat Penampungan Sampah (TPS) di kawasan wisata Tanjung Jumlai yang berada di Kelurahan Tanjung Tengah, Kecamatan Penajam.

banner 336x280

Anggota DPRD PPU, Jamaluddin mengatakan, persoalan sampah yang sering terjadi di kawasan wisata Tanjung Jumlai, harus menjadi perhatian serius dari Pemkab PPU, khususnya bagi dinas terkait baik DLH maupun dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar).

“Jadi yang pasti kami DPRD berharap kepada Pemkab, khususnya DLH dan Disbudpar untuk bisa lebih memperhatikan permasalahan ini,” ujarnya Rabu (16/4/2025).

Jamaluddin menyampaikan, DPRD mendukung sepenuhnya terkait program Pemkab dalam mengatasi permasalahan sampah, bahkan terkait masalah anggaran jika diperlukan.

“Tentu kami di DPRD akan mendukung kalau itu harus menyangkut masalah anggaran,” tuturnya.

Jamaluddin menerangkan, sejauh ini sudah ada beberapa sumbangsih dari DLH, berupa bantuan pengadaan tong sampah, namun itu masih belum memadai.

Pun demikian upaya dari Disbudpar yang sudah berupaya membantu beberapa fasilitas penunjang seperti membuat gazebo sebagai bentuk perhatian terhadap destinasi wisata Tanjung Jumlai.

Selain itu ada juga, sarana dan prasarana penunjang wisata seperti bantuan speedboat lengkap dengan banana boatnya, kemudian bantuan berupa toilet portable, tapi tetap belum maksimal sehingga masih perlu di tingkatkan.

“Untuk peningkatan itu, rencananya akan kita maksimalkan di tahun anggaran yang akan datang,” tambahnya.

Jamaluddin menjelaskan, mengenai sampah yang ada di kawasan Pantai Tanjung Jumlai itu permasalahan yang dinamis, jadi ada sampah yang memang dari hasil pengunjung dan ada sampah yang kiriman dari laut saat gelombang tinggi.

Ia memperkirakan, hal itu tergantung arah angin dan cuaca kalau arah angin barat dengan selatan maka biasanya sampah  dari arah paser yang hanyut sampai di perairan Tanjung Jumlai.

Kemudian musim angin timur maka tidak menutup kemungkinan sampah dari Balikpapan yang keluar ke tengah laut itu akan terdorong ke wilayah pesisir Tanjung Jumlai.

“Dan itu biasa terjadi, jadi sangat kuwalahan juga bagi masyarakat kami kalau setiap hari dibersihkan,” keluhnya.

Namun begitu antusias masyarakat sekitar lingkungan pantai sangat tinggi, yang terus berupaya untuk memaksimalkan kebersihan.

“Yang kami sesalkan itu para pengunjung, sudah duduk gratis sampahnya dibuang sembarangan, padahal kami sudah siapkan tempat sampah,” keluhnya.

Jamaluddin menambahkan, bahwa pihak DPRD saat ini menunggu respon dari pihak dinas terkait agar selalu berkoordinasi dan mengkomunikasikan terkait permasalahan di kawasan wisata Tanjung Jumlai.

“Pada intinya DPRD itu ketika ada program pemerintah, maka sudah menjadi keharusan bagi kami untuk mensuport apa yang dibutuhkan dalam program,” ungkapnya. (*/ant/dwn)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *