KACAMATANEGERI.COM, PENAJAM – Sebanyak 54 Koperasi Merah Putih (KMP) telah terbentuk di Kabupaten Penajam Paser Utara. Bahkan peresmian secara seremoni telah dilakukan medio Juli lalu.
Namun, untuk prospek rencana bisnis (Renbis) belum diketahui secara gamblang, masih gamang. Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) Kabupaten PPU, Margono Hadi Sutanto, mengatakan, baru pada tahap peluncuran.
“Koperasi Merah Putih yang dilaunching baru kelembagaannya,” ucap Margono, beberapa hari lalu.
Diinformasikan, KMP hadir hingga lingkungan kelurahan dan desa sebagai strategi penguatan ekonomi rakyat. Hal ini tertuang dalam Instruksi Presiden No 9 tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.
Bidang Usaha Koperasi Merah Putih setidaknya mencakup 7 bidang. Menurut Petunjuk Pelaksanaan Menteri Koperasi Republik Indonesia No 1 tahun 2025 tentang Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.
Yakni mencakup gerai sembako, gerai obat murah atau apotek desa, gerai klinik, gerai kantor koperasi, gerai unit simpan pinjam, gerai pergudangan dan logistik, serta kegiatan usaha lain sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa, kearifan dan penugasan khusus dari pemerintah.
“Nantinya Satgas (satuan tugas) koperasi merah putih melakukan pendampingan bagi koperasi-koperasi bagaimana menyusun rencana bisnis,” jelasnya.
Satgas terdiri dari berbagai unsur pada tingkat pemerintahan. Dimana bertugas mengoordinasikan berbagai pihak, merumuskan kebijakan, memfasilitasi pembentukan koperasi, serta melakukan pendampingan dan pengembangan terhadap 54 KMP di Kabupaten PPU.
“Untuk jenis pembiayaannya belum ada. Begitupun juknis (petunjuk teknis) kami masih menunggu,” terang Margono.
Pemkab PPU melalui Dinas KUKM Perindag menjadwalkan untuk dilakukan bersama Satgas KMP dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Yakni menyamakan persepsi perihal dasar hadirnya KMP, termasuk jenis usaha koperasi akan diidentifikasi kemudian berdasarkan potensi dan peluang dari masing-masing desa.
“Dirapatkan dulu, kami targetkan tahun ini sudah dapat berjalan,” tandas Margono. (yam/dwn)