Kacamatanegeri.com, PENAJAM– Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Raup Muin memastikan, pendistribusian air bersih kepada masyarakat hasil kerja sama antara Pemkab PPU dengan PT ITCI Kartika Utama bisa terlaksana di tahun 2026.
Kesepakatan kerjasama pembangunan bendungan air bersih telah di tandatangani bersama melalui Memorandum of Understanding (MoU), antara Bupati PPU, Mudyat Noor dengan Direktur Utama PT ITCI Kartika Utama, Hashim S Djojohadikusumo yang diselenggarakan di Kantor Bupati PPU, Rabu 9 April 2025.
Raup Muin mengatakan, bahwa Pemkab PPU telah menandatangani MoU dengan PT ITCI Kartika Utama terkait pendistribusian air bersih.
“Bendungan ITCI itukan cukup besar, jadi pendistribusianya bukan hanya untuk PPU saja rencana sampai ke Balikpapan,” ujarnya pada Jumat (11/4/2025).
Raup menjelaskan, bahwa Kota Balikpapan dengan jumlah penduduknya yang besar termasuk wilayah Kabupaten PPU masih kekurangan fasilitas air bersih.
“PPU itu masih dibawah 50 persen pendistribusian air bersih untuk masyarakat,” ucapnya.
Raup menyampaikan dengan adanya MoU ini secepatnya akan ditindak lanjuti maka harapan Pemkab PPU paling lama tahun depan pendistribusian air bersih itu sudah sampai kepada masyarakat.
“Inikan sudah dalam proses penyiapan segala hal termasuk lahan kemudian penyiapan alat-alatnya sudah disiapkan,” tambahnya.
Raup menyatakan, terkait mekanisme pembangunan bendungan termasuk pembiayaan pihaknya belum tahu pasti peraturan yang ada di dalam Nomenklatur MoU.
Namun begitu ia memastikan paling tidak masing-masing pihak antara PT ITCI Kartika Utama dengan Pemkab PPU ada hak dan kewajibannya masing-masing.
Raup berharap, tahun depan itu sudah terkoneksi ke semua masyarakat PPU, sertakan selalu memantau proses pembangunan hingga air bersih tersebut sampai kepada masyarakat.
“Ya DPRD selalu monitoring setiap saat, apalagi ini kepentingan masyarakat. Bahkan Bupati PPU Mudyat Noor dari awal selalu berkomitmen, yang menyangkut masalah fasilitas umum termasuk air bersih,” paparnya.
Raup menambahkan, tahapan selanjutnya setelah MoU adalah terkait penyiapan lahan sudah dikondisikan kemudian mengatur sistem jalur pendistribusian termasuk pemasangan alat-alat seperti pompa dengan kapasitas besar dan keperluan lainnya sudah turut disiapkan.
“Harapannya di tahun depan itu air bersih sudah teraliri semua,” tutupnya. (*/ant/dwn)