Prihatin 4.711 Kasus Keracunan MBG, BGN Latih Relawan SPPG

Berita, Daerah79 Dilihat
banner 468x60

KACAMATANEGERI.COM, PENAJAM – Maraknya kasus keracunan makanan yang merebak di berbagai daerah usai implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi sorotan serius. Data dari Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat setidaknya 4.711 kasus keracunan terjadi sejak Januari hingga pertengahan September.

Tak ingin kejadian serupa menimpa pelajar di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Sebanyak 47 relawan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau pengelola dapur umum di PPU diberikan pelatihan intensif mengenai keamanan pangan.

banner 336x280

Pelatihan yang dipusatkan di Aula Lantai I Kantor Bupati PPU ini menjadi upaya BGN untuk memastikan seluruh tim relawan, ahli gizi, dan petugas memiliki pemahaman mendalam tentang tata kelola MBG yang higienis.

“Terkait kasus keracunan yang marak, kami menekankan bagaimana tim relawan memahami betul soal kebersihan,” tegas Asisten Lapangan BGN di PPU, Ummuh Rohmah, Rabu (24/9/2025).

Menurut Ummuh, kebersihan yang harus diperhatikan mencakup seluruh rantai penyediaan makanan, mulai dari bahan baku, proses pengolahan, hingga pemorsian. Sehingga tak terjadi gagap kelola yang mana akhirnya dapat keracunan.

“Kebersihan mulai bahan-bahan baku yang akan dikonsumsi atau disajikan dalam MBG harus benar-benar diperhatikan, termasuk sampai pemorsiannya,” jelasnya.

Untuk meminimalkan risiko, pelatihan ini tidak hanya fokus pada area dapur. Faktor transportasi yang digunakan untuk mengantar makanan ke sekolah dan kebersihan wadah makan (ombreng) juga menjadi materi penting yang dibahas.

Baca Juga :  Di Balik Pembangunan IKN, Dampak Sosial dan Infrastruktur Rusak Hantui PPU

“Dalam pelatihan, kebersihan mobil juga dibahas. Higienitas tak hanya di dapur saja, namun transportasinya juga harus dipastikan bersih dan higienis,” ujar Ummuh.

Relawan juga diinstruksikan agar tidak sembarangan dalam mencuci wadah makanan. Proses pencucian harus menggunakan sabun cuci yang tidak banyak mengandung bahan kimia, untuk menghindari residu berbahaya.

“Materi yang disampaikan dalam pelatihan ini sangat komprehensif, mencakup kebijakan keamanan pangan dari bahan mentah hingga siap saji, pembersihan peralatan yang digunakan, hingga kebersihan lingkungan sekitar dapur,” tutur dia.

Untuk diketahui, Pemkab PPU telah menyiapkan 4 SPPG untuk mempercepat program MBG. Dapur umum tersebut tersebar di Kecamatan Penajam 2 titik, serta masing-masing satu titik di Kecamatan Babulu dan Sepaku.

“Satu SPPG itu bisa menyajikan 3.500 porsi dan maksimal 4.000 porsi per hari,” tutup Ummuh. (ym/d1)

banner 336x280