PKK PPU Wajib Intervensi Terukur Lawan Stunting dengan Data Akurat

Advertorial, Berita94 Dilihat

KACAMATANEGERI.COM, PPU – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) diminta untuk aksi intervensi yang terukur dan berbasis keluarga.

Hal ini ditekankan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten PPU, Tohar. Dirinya menyebut, penanganan stunting dan kemiskinan tidak dapat lagi bersifat sporadis atau sekadar stigma dengan banyak berkutat pada rapat dan pemetaan.

“Tetapi intervensi langsung kepada keluarga yang membutuhkan masih minim,” ucapnya dalam acara Rapat Koordinasi, Rabu (19/11/ 2025).

Dirinya mengingatkan, fokus harus beralih untuk memastikan setiap anak terindikasi stunting mendapat intervensi yang tepat dan terukur hingga terjadi pemulihan. Sorotan utama Tohar juga pada solusi ganda yang dinilai paling realistis dan memiliki dampak cepat, yaitu Program Pekarangan Pangan Bergizi (P2B).

PKK didorong untuk memperkuat kolaborasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian, mencontohkan bagaimana P2B bukan hanya meningkatkan gizi dan ekonomi keluarga, tetapi juga menjadi alat pengendalian inflasi daerah yang efektif. Komoditas sederhana seperti cabai rawit dan kangkung disebut memiliki dampak signifikan terhadap fluktuasi harga lokal.

Menanggapi tantangan ini, Ketua TP PKK Kabupaten PPU, Dewi Yuliana, menjadikan Rakor 2025 sebagai titik balik. Dia menyambut baik dorongan intervensi terukur dan menegaskan fokus pada lima pilar utama, dengan penekanan kuat pada perbaikan akurasi data keluarga sebagai dasar intervensi.

Dimana penguatan kelembagaan dan kapasitas kader sebagai ujung tombak, integrasi program lintas sektor, perbaikan akurasi data keluarga, inovasi berbasis potensi lokal, serta pemanfaatan teknologi informasi,” kata Dewi.

PKK  juga meminta PKK proaktif dalam pendataan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan memastikan wilayah rawan pangan menjadi prioritas dalam operasi pasar murah dan distribusi beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

“Harapan besarnya, rakor melahirkan rumusan kerja yang konkret, realistis, dan implementatif untuk pembangunan keluarga PPU tahun 2025,” tutup Yuli. (Adv)