Peresmian Penangkaran Rusa Sambar, Program Restorasi Hutan Hujan Tropis

Advertorial, Berita239 Dilihat

KACAMATANEGERI.COM, PPU – Visi ambisius Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai Forest City selangkah lebih maju. Dukungan fasilitas Penangkaran Rusa Sambar seluas 5 hektar di kawasan Wanagama Nusantara, Zona Rimba Kota B, resmi beroperasi, Kamis (20/11/2025).

Langkah strategis ini disebut sebagai strategi kunci dalam konvervasi ekosistem hutan tropis Kalimantan yang menjadi titik temu penting kolaborasi multipihak, termasuk pemerintah daerah, akademisi, dan sektor swasta, untuk memajukan upaya restorasi dan perlindungan spesies asli Kalimantan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten PPU, Tohar, turut menghadiri acara tersebut dan menyoroti peran vital inisiatif ini. Penangkaran Rusa Sambar merupakan bagian integral dari program restorasi hutan hujan tropis yang diinisiasi oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama Otorita IKN di Wanagama Nusantara.

Program ini berfokus pada penguatan ekosistem dengan memprioritaskan perlindungan flora dan fauna endemik. “Diharapkan menjadi model konservasi dan pendidikan sekaligus mendukung pembangunan lingkungan yang berkelanjutan,” ujar Tohar.

Dirinya menyatakan, pentingnya langkah konkret ini untuk mempercepat pembangunan ekosistem hutan tropis di IKN. Rusa sambar adalah satwa endemik Kalimantan yang saat ini memiliki status rentan (vulnerable) berdasarkan daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN) untuk mencegah penurunan populasinya di alam, fasilitas penangkaran di luar habitat asli ini dikembangkan.

Proyek ini mendapat dukungan penuh dari sektor swasta, yaitu PT Pamapersada Nusantara (PAMA), melalui inisiatif Green Consortium Project. Keterlibatan ini menunjukkan komitmen swasta sebagai pilar penting dalam mewujudkan lingkungan berkelanjutan di IKN dan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Tohar apresiasi terhadap sinergi yang terjalin. Ia menekankan, kolaborasi adalah kunci untuk merealisasikan visi lingkungan IKN.

“Kami mendukung penuh langkah kolaboratif ini. Semoga program penangkaran rusa dan restorasi hutan dapat menjadi contoh bagi upaya konservasi lainnya di wilayah kita,” pungkas Tohar. (Adv)