Pemkab PPU Resmi Melepas 70 Peserta Kontingen PEDA XI di Kutai Barat

Advertorial, Berita26 Dilihat
banner 468x60

Kacamatanegeri.com, PENAJAM– Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) secara resmi melepas 70 peserta kontingen yang akan mengikuti Pekan Daerah (PEDA) ke XI Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) tingkat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) di Kutai Barat, selama sepekan mulai 21 Juni 2025.

Sekretaris Daerah (Sekda) PPU, Tohar menyampaikan, gelaran PEDA merupakan kegiatan yang sudah terbentuk sebagai lembaga dan digelar setiap tiga tahun sekali.

banner 336x280

Yang secara struktur, kata Tohar, PEDA nantinya akan naik ke Pekan Nasional (PENAS) menjadi ajang konsolidasi di tingkat regional atau tingkat Provinsi.

“PEDA ini sebetulnya ruang yang disiapkan pemerintah bagi para petani dalam arti luas, termasuk peternak dan perikanan untuk menampilkan keunggulan dari masing-masing yang digeluti untuk ruang lingkup komoditas,” ujarnya.

“Yang unggul di perikanan nanti di bawa, pun demikian di pertanian lahan basah dan perkebunan juga sama,” tambahnya.

Tohar menerangkan, PEDA ini sebagai ajang keunggulan prestasi, produktifitas pertanian dan secara tidak langsung merupakan ajang sharing informasi tentang pertanian secara luas.

“Pesan dari Bupati dan Wakil Bupati, kepada seluruh peserta kontingen agar dapat memanfaatkan PEDA ini untuk menunjang referensi ilmu pengetahuan, keterampilan terkait dengan produk-produk pertanian,” ujar Tohar mengutip pesan Bupati dan Wakil Bupati.

Tohar memaparkan, terkait PEDA sudah pasti meliputi semua hal dari media tanam, sarana pertanian, kemudian daya dukung lainnya.

Baca Juga : https://kacamatanegeri.com/terima-entry-meeting-bpk-ri-kaltim-sekda-ppu-minta-seluruh-opd-kooperatif-selama-pemeriksaan/

Terkait kondisi geografis Tohar menyatakan, media tanam pertanian di PPU di bandingkan wilayah lain seperti Kukar dan Kubar memiliki kesamaan dalam hal tingkat keasaman tanah.

“Semua orang mengatakan lahan pertanian di PPU zat asamnya tinggi, padahal seperti Kukar kemudian Kubar juga sama,” jelasnya.

Tohar menyebutkan, jika ada komoditas tertentu yang jadi keunggulan di daerah lain, berarti ada treatment yang berbeda dengan daerah PPU.

“Maka kelebihan dan kekurangan itu, agar bisa dilaksanakan oleh petani-petani kita,” imbaunya.

“Nah begitu juga sebaliknya kalau memang ada keunggulan dari petani kita untuk produk pertanian tertentu ya silahkan yang lain untuk bisa menelusuri lebih jauh pengetahuan itu kepada petani kita,” sambungnya.

Tohar menambahkan, bahwa prinsip dasar PEDA adalah ruang lingkup yang disiapkan pemerintah bagi kepada petani untuk saling tukar-menukar informasi, pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah produk-produk pertanian agar menjadi nilai ekonomi yang lebih bagi petani.

“PEDA ini bukan kegiatan individu melainkan pendekatan secara kolektif maka perlu menjaga kekompakan agar kontingen asal PPU tidak dipandang sebelah mata oleh kontingen dari daerah lain. Yang terpenting dua prinsip para petani kita yang baru saja kami lepas, untuk menuju PEDA ke-XI di Kubar,” tutupnya. (*/ant/dwn/adv)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *