KACAMATANEGERI.COM, PPU- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU) melalui Kementrian Agama (Kemenag) PPU menggelar empat kategori lomba santri dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober 2024.
Kepala Bagian (Kabag) Kasi Kesejahteraan (Kesra) Pemkab PPU, M Daud menyampaikan, Hari Santri Nasional ini dilaksanakan setiap tahun dan Kemenag menjadi leading sektor sebagai pelaksananya.
Ditopang oleh Peraturan Daerah (Perda) Nomor 04 Tahun 2023 tentang Dukungan dan Fasilitasi bagi Pondok Pesantren (Ponpes), yang memberikan dukungan lebih luas bagi pesantren di PPU.
“Karena sekarang ada Perda tentang pesantren itu sudah diberikan kepada Kemenag,” ujarnya saat ditemui awak media, Selasa (15/10/2024).
Lebih lanjut, ia menjelaskan, ada empat kategori lomba yang diadakan, di antaranya lomba Pidato dengan tema keagamaan, lomba Habsyi Group yang telah berlangsung di dua tempat yakni di Lantai I Kantor Bupati dan Islamic Center PPU.
Sedangkan untuk lomba ketiga yaitu Mini Soccer dan keempat lomba Bola Voli yang berlangsung di Dome Anden Oko PPU dan dijadwalkan selesai besok. “Karena ini Hari Santri Nasional yang terlibat tentu hampir semua Pesantren di PPU,” ungkapnya.
Adapun jumlah pesantren yang ada di Benuo Taka, kata M Daud, berjumlah sekitar 13 pesantren dan sudah terdaftar di Kemenag.
Ia mengungkapkan, berdasarkan data informasi Forum Pondok Pesantren bahwa jumlah total Ponpes dari fakta dilapangan mencapai 21 pesantren.
“Ketidakterdataan ini disebabkan karena sejumlah pesantren belum melapor kepada Kemenag. Namun, pesantren tersebut akan tetap dilibatkan dalam berbagai lomba yang diselenggarakan,” tuturnya.
Pekan mendatang, pada puncak perayaan Hari Santri Nasional akan dimeriahkan dengan upacara bendera.
Biasanya berlangsung di Kemenag, akan tetapi tahun ini menjadi perdana untuk digelar di halaman kantor Bupati PPU. Selain itu, juga akan menjadi ajang pengumuman untuk para pemenang di berbagai lomba.
“Untuk upacara adat sarung, memang kita ikut nasional. Akan tetapi, pembicaraan dengan Kemenag terkait upacara sudah ada. Kita libatkan Kemenag dan Majelis Ulama Indonesia,” tutupnya. (*/ni/d1)