Kacamatanegeri.com, PENAJAM– Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) akan melakukan penertiban terhadap perizinan trayek dan kelengkapan dokumen sertifikasi bagi motoris speedboat di Pelabuhan Penyeberangan Penajam. Penertiban mulai diberlakukan Juli 2025.
Sekretaris Dishub PPU, Sunra Satriadi mengatakan, saat ini terdapat sekitar 52 motoris speedboat yang tercatat secara resmi.
“Makanya kami panggil kemarin, dari 52 speedboat itu harus punya izin baik motorisnya istilahnya simnya dan si pemilik speednya termasuk izin trayeknya,” ujarnya, Jumat (20/6/2025).
Sunra menuturkan, para motoris speedboat harus memenuhi standar operasional dan memiliki kelengkapan dokumen, seperti izin trayek, uji KIR dan rutin mengikuti pemeriksaan ramcek.
“Itu semua harus ada, saat ini tahap sosialisasi, kalau tidak ada halangan penertiban akan di mulai bulan depan,” tegasnya.
Sunra menjelaskan, jumlah motoris speedboat yang terdaftar di Dishub berjumlah 52 orang, hingga saat ini masih tahap pengurusan dokumen perizinan.
“Saat ini masih proses pengurusan, kemarin kita sudah panggil perwakilannya, nanti kita perlu bentuk Gapasdap, atau organda semacam organisasi motoris speed itu,” ungkapnya.
Sunra menegaskan, bahwa saat ini pengurusan perizinan Pas Kecil untuk kapal klotok dan speed boat sudah digratiskan oleh Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP).
“Kalau sekarang gratis, jadi tidak ada kendala lagi, jangan hanya mau ambil uang dari penumpang tapi tidak punya izin. Kalau ada apa-apa, kita semua yang rugi akibat keselamatan dan pelayanan tidak tercapai,” tegasnya.
Sunra menerangkan, total motoris dari tahun ke tahun selalu tidak terdeteksi untuk jumlah yang pasti.
“Tidak terdeteksi karena ada satu orang itu punya lebih dari dua unit. Tapi motorisnya yang terdata hanya 52,” terangnya.
Sunra mengakui bahwa selama ini pendataan belum berjalan maksimal, baik dari pihak pengelola speedboat maupun dari Dishub.
“Kita harus koreksi diri juga, di lapangan tidak tertib, dari Dishub juga belum tegas. Jadi sekarang kita tetap lakukan sosialisasi, tapi implementasinya juga perlahan-lahan, mudah-mudahan bulan depan mulai jalan,” ungkapnya.
Sunra berharap, agar sistem transportasi laut kedepan bisa lebih tertib, nyaman, dan tidak ada lagi sistem percaloan.
“Nantinya akan ada satu loket khusus, supaya penumpang merasa nyaman, walaupun fasilitas belum memadai, minimal tertib, mereka duduk kemudian jalan sesuai waktu, termasuk layanan charter harus lebih baik,” tutupnya. (*/ant/dwn/adv)