Kacamatanegeri.com, PENAJAM– Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman melakukan kunjungan dan meninjau lahan pertanian langsung bertempat di areal wisata pertanian, Desa Gunung Mulya, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Jumat 9 April 2025.
Kunjungan dalam rangka meningkatkan akselerasi menuju Indonesia Swasembada Pangan. Serta membangkitkan semangat petani milenial dengan sistem pertanian modern dan menargetkan Kabupaten PPU sebagai swasembada beras melalui lahan seluas 46 hektar yang mampu menopang swasembada beras di Kaltim tahun 2025.
“Kaltim menuju mandiri pangan khususnya beras ke depan. Sekarang masih kekurangan 60 persen, tapi Insya Allah tahun ini bisa kita penuhi,” ujar Amran pada media disela-sela kunjungannya.
Amran mengatakan, sistem pertanian saat ini harus serba canggih menerapkan peralatan yang lebih modern, agar kinerja petani menjadi lebih maksimal serta dapat meningkatkan hasil pertanian jauh lebih baik dibandingkan dengan sistem tradisional.
Amran berharap, dengan adanya peralatan yang serba canggih dan modern dapat menjadi sarana untuk memacu minat para anak muda atau milenial agar tertarik untuk bekerja di bidang pertanian.
“Kemudian model pertanian yang kita gagas di sini adalah pertanian modern, transformasi tradisional menjadi modern,” paparnya.
“Semua menggunakan full mekanisasi, dan kami terharu ada pemuda milenial, yaitu tim Brigade Pangan, berpendapatan Rp 24 juta per bulan bersih,” tambahnya.
Menurut Amran jika para pemuda milenial serius dalam menggeluti usaha di bidang pertanian, maka untuk meraih pengasilan atau gaji yang besar sangat mudah untuk di dapatkan.
“Bagaimana menarik disektor milenial sektor pertanian agar pendapatannya lebih tinggi daripada mereka menjadi pegawai negeri,” harapnya.
“Tadi saya mencoba mengajak menjadi honorer, dia tidak mau lagi, lebih pilih bertani karena pendapatannya sebagai petani mencapai Rp 24 juta per bulan,” sambungnya.
Apresiasi Kaltim Mandiri Pangan 2025
Amran juga sangat mengapresiasi atas kinerja Gubernur Kaltim Rudi Mas’ud, atas semangatnya dalam mewujudkan Kaltim Mandiri Pangan 2025.
“Pak Gubernur juga luar biasa semangatnya, sehingga saya yakin Kaltim tahun ini mandiri pangan,” ucapnya.
Amran Sulaiman optimis terhadap kesiapan Kabupaten PPU sebagai lumbung pangan terbesar di wilayah Kaltim. Dan lahan pertanian seluas 46 ribu hektar sangat mampu untuk mewujudkan Kaltim mandiri pangan.
“Caranya adalah tanam satu kali ditingkatkan jadi tiga kali dalam setahun dan menggunakan semua alat canggih,” tegasnya.
Amran menambahkan, bahwa petani tidak harus khawatir terkait pejualan hasil pertanian. Ia mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto, telah menegaskan kepada Bulog untuk membeli gabah kering panen dari petani seharga Rp 6.500 per kilo, sebagai wujud keseriusan dan dukungan pemerintah terhadap petani.
“Hasil pertanian dijamin oleh pemerintah, dibeli Rp 6.500,” terangnya.
Namun begitu Amran mengungkapkan, masih ada permasalahan yang perlu di tuntaskan terkait irigari pengairan lahan pertanian yang harus dioptimalkan.
“Pengairannya kita melakukan pompanisasi, oleh karena itu saya siapkan pompa 500 unit untuk lahan seluas 46 ribu hektar,” terangnya.
Di akhir penyampainya Amran mengatakan, bahwa pemerintah harus terlebih dahulu fokus terhadap kesiapan dari lahan seluas 46 hektar tersebut.
“Karena sungai dan air melimpah di Kaltim, sehingga itu potensinya luar biasa, tanam satu kali sekarang IP nya satu menjadi tiga kali, minimal dua kali. Kalau dua kali berarti pendapatannya naik dua kali lipat,” tutupnya. (*/ant/dwn)