Makmur Marbun Sebut 15 Pesawat Akan Beroperasi di Bandara Nusantara

Berita, Daerah105 Dilihat

KACAMATANEGERI.COM, PPU- Pejabat (pj) Bupati Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Makmur Marbun menyebut, sebanyak 15 pesawat berbadan lebar akan berada di Bandara Very Very Importany Person (VVIP) Ibu Kota Nusantara (IKN) yang bernama Nusantara Airport atau Bandara Nusantara, terletak di Kelurahan Gersik, Kecamatan Penajam, PPU.

 

Hal ini disampaikannya saat membuka acara Pentas Seni dan Gebyar Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM) 2024, yang dihelat di Taman Penyembolum Alun-alun Pemerintah Kabupaten 

(Pemkab) PPU, Minggu (15/9/2024).

 

“Kita ada tamu istimewa dari Ajeng Airlines, tadi kami ke Bandara Nusantara. Beliau ini investor yang nanti akan memasukkan 15 pesawat berbadan lebar,” ujar Makmur Marbun dalam sambutannya.

 

Berdasarkan informasi dari website Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Bandara Nusantara dilengkapi dengan landasan pacu (runway) sepanjang 3.000 meter dan lebar 485 meter.

 

Spesifikasi ini memungkinkan bandara tersebut mengakomodasi pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777 dan Airbus A380.

 

Lebih lanjut, ia mengatakan telah mendampingi tim Kementerian Perhubungan untuk meninjau kesiapan bandara.

 

“Mencoba melihat kapan kira-kira pesawat mereka bisa landing di Bandara,” ucapnya.

 

UMKM PPU Ambil Peran di Bandara Nusantara

 

Makmur Marbun dikenal sebagai pemimpin yang sangat peduli terhadap pengembangan UMKM lokal, khususnya di Benuo Taka. Di bawah kepemimpinannya, UMKM dapat tumbuh pesat dan berkontribusi pada peningkatan ekonomi di PPU.

 

Dengan berakhirnya masa jabatan pj Bupati PPU, Makmur Marbun pada 19 September 2024.

Ia berharap agar pemerintah daerah selanjutnya bisa menyiapkan berbagai langkah untuk mendukung UMKM lokal agar dapat mengambil peran di Bandara Nusantara.

 

“Mungkin tidak semua, sehingga betul-betul diseleksi dan dipersiapkan. Tinggal waktu tiga bulan ke depan,” jelasnya.

 

Makmur Marbun mengungkapkan bahwa fasilitas stan di bandara telah dipersiapkan. Ia juga telah meminta kepada Menteri Perhubungan dan Menteri PUPR, khususnya UMKM PPU menjadi yang pertama diberikan akses dan ruang atau tempat untuk berjualan di bandara.

 

“Saya akan tagih itu,” tegasnya.

 

Menurutnya, keberhasilan UMKM juga sangat bergantung pada kesiapan pelaku usaha, serta dukungan dan pendampingan dari pemerintah. Supaya dapat berkembang dan mampu bersaing dengan produk lain.

 

“Karena itu saya tidak bisa memperjuangkan apabila Bapak dan Ibu tidak mempersiapkan diri dengan baik,” ungkapnya.

 

Dengan kualitas produk menjadi prioritas utama, baik itu kemasan produk yang menarik dan unik sehingga dapat menjadi buah tangan yang berkesan bagi para pengunjung.

 

“Saya berpikir begitu masuk di sini (bandara) keluarlah UMKM produk dari PPU di etalase pertama itulah menjadi ikon,” harapnya. (*/ni/d1)