Lebaran 2025, Diskumperindag PPU Pastikan Pasokan Bahan Pokok Aman

Berita, Daerah41 Dilihat
banner 468x60

Kacamatanegeri.com, PENAJAM- Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) memastikan ketersediaan dan keterjangkauan bahan pokok penting (Bapokting) di Benuo Taka aman hingga Lebaran Idulfitri 1446 Hijriah atau 2025.

Kepala Diskumperindag PPU, Margono Hadi Sutanto mengatakan, dinasnya telah melakukan pemantauan langsung ke pasar-pasar guna memastikan ketersediaan Bapokting seperti beras, telur, bawang merah, bawang putih, serta cabai dan lainya dapat dipastikan aman.

banner 336x280

“Kalau ketersediaan dan keterjangkauan Insya Allah aman, khusus bahan pokok penting sampai hari raya Insya Allah aman,” ujarnya, Jumat (28/3/2025).

Margono menyatakan, sempat ada kenaikan pada harga cabai rawit mencapai Rp 120 ribu perkilo  namun kini sudah berangsur-angsur turun diangka Rp 90 ribu perkilonya.

Ia menyimpulkan permasalahan tersebut merupakan persoalan nasional yang dipicu dari gagal panen dibeberapa wilayah penghasil cabai terdampak cuaca saat musim penghujan.

“Harga sudah mulai turun di Rp 90 ribuan, kalau harga cabe itu masalah nasional karena gagal panen di tahun kemarin jadi semua naik hampir seluruh wilayah di Indonesia mengalami kenaikan harga,” tambahnya.

Selain itu Margono mengungkapkan adanya kenaikan pada harga santan kelapa, Ia menjelaskan hal ini adalah dampak dari tingginya permintaan santan di pasaran yang banyak digunakan untuk memasak saat bulan Suci Ramadan tahun ini.

“Memang tingkat konsumsi masyarakat kita meningkat di bulan Ramadan ini, orang yang tadinya masak sekali bisa 2 sampai 3 kali sehari,” paparnya.

Margono menambahkan, bahwa pihaknya telah banyak berdiskusi dengan pihak Bank Indonesia (BI) terkait pasokan bahan pokok di PPU hingga hari raya Idulfitri aman.

Selanjutnya Margono menerangkan, BI telah memberikan bantuan dalam bentuk biaya transportasi pelaksanaan operasi pasar. Dengan begitu sangat efektif dalam menekan harga-harga kebutuhan pokok, sehingga saat operasi pasar bisa menjual bahan pokok di bawah harga pasaran.

“Jadi kalau ada distributor kita libatkan operasi pasar, misalnya di Sepaku atau di Petung yang nanti ongkos distribusinya akan dibantu oleh BI,” pungkasnya. (*/ant/dwn)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *