Kacamatanegeri.com, PENAJAM – Guna menekan Inflasi, Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), gencar melaksanakan Pasar Murah jelang akhir tahun.
Namun beberapa komoditas dibatasi, karena selama tiga bulan terakhir sejumlah bahan pangan di Serambi Nusantara PPU menjadi penyumbang deflasi.
Kepala KUKM Perindag PPU, Margono Hadi Sutanto, mengatakan beberapa komoditi seperti beras, sayur-sayuran dan ikan, menjadi komoditi penyumbang deflasi. Di mana suplainya tinggi namun serapannya rendah.
“Jadi kita sebagai pemerintah daerah tentu akan mengambil langkah yang berbeda treatment-nya,” ujar Margono, ditemui usai rapat koordinasi lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) mambahas inflasi, di Kantor Bupati PPU, Senin (25/11/2024).
Ia menyebut, saat ini pemerintah daerah masih gencar melaksanakan operasi pasar murah maupun gerakan pangan murah. Tetapi dengan catatan untuk tidak menghadirkan komoditi penyumbang deflasi.
“Artinya kalau beras kita stop dulu. Jangan sampai nanti kalau kita operasi pasar justru komoditi-komoditi yang penyumbang deflasi malah tambah deflasi,” ungkapnya.
Margono juga menyampaikan persiapan KUKM Perindag PPU dalam menghadapi Hari Besar Keagamaan seperti Natal maupun Tahun Baru (Nataru). “Kita pastikan ketersediaan stok bahan pokok,” katanya.
Menurutnya Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) akan membuat jadwal pengawasan stok bahan pokok, termasuk memonitor stok barang pada supplier-supplier di wilayah PPU. Termasuk toko-toko dan pasar tradisional.
Ia berharap ketersediaan barang selama Nataru tetap dalam kondisi tercukupi.
“Yang menjadi notice adalah bawang putih dan minyak goreng, karena kita masih mengandalkan impor, tentu kita harus jaga ketersediaannya. Kemudian kalau untuk minyak goreng memang ada kecenderungan harganya di atas Harga Eceran Tertinggi (HET),” pungkasnya. (ram/d1)
