Investor dan Tantangan Pengembangan Budidaya Perikanan di PPU

Advertorial, Daerah525 Dilihat
banner 468x60

KACAMATANEGERI.COM, PPU – Potensi budidaya perikanan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) diyakini akan terus berkembang dengan peluang yang sangat besar dalam menggerakkan perekonomian masyarakat.

Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten PPU mengungkapkan sebelumnya telah terdapat investor yang melirik potensi peluang budidaya perikanan di Benuo Taka. Meski, belum sampai tahap final atau benar-benar realisasi.

banner 336x280

“Sebelumnya sudah ada investor yang datang melihat lokasi, namun setelahnya enggak ada kabar,” ucap Kepala Bidang Perikanan dan Budidaya Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten PPU, Musakkar Mulyadi, Senin (18/8/2025).

Potensi lahan tambak di Kabupaten PPU mencapai 9.463 hektar. Belum berhasilnya investor di bidang perikanan disebabkan karena ingin menguasai sepenuhnya lahan air payau. Sementara, keseluruhan yang terdapat saat ini milik masyarakat.

“Biasanya investor menguasai lahan, sementara lahan-lahan yang ada ini punya masyarakat. Ini yang agak susah,” ungkapnya.

Dikatakannya, investor ingin mengelola namun dengan catatan klir semua. Sehingga pola kerja sama dengan pembudidaya selaku pemilik lahan tambak belum terjadi kesepakatan atau deal-dealan.

“Kalau dikatakan investor itu minat, ya ada yang berminat. Kalau investor masuk juga harus bekerja sama dengan pembudidaya,” terang Musakkar.

Pengembangan perikanan di Kabupaten PPU punya berbagai tantangan. Kondisi perikanan didominasi jenis usaha yang bersifat tradisional serta rendahnya pemanfaatan teknologi yang disebabkan salah satunya adalah keterbatasan modal.

Ditengarai, belum optimalnya pengelolaan pasca panen dan nilai tambah produksi perikanan karena minimnya sarana dan prasarana yang memadai.Kendala biaya produksi budidaya perikanan dikarenakan pakan ikan yang relatif mahal, solusinya adalah pakan mandiri yang bahan bakunya tersedia di wilayah PPU.

Baca Juga :  Pj Bupati PPU Resmikan Festival Nondoi dan Bakal Wujudkan Ruang Interaksi Antar Budaya

Perlunya sinkronisasi antara produksi, pengolahan dan pemasaran hasil perikanan dalam rangka pengendalian inflasi daerah sektor perikanan. Serta peningkatan mutu, keamanan dan daya saing produk olahan perikanan agar dapat bersaing di pasar.

“Pelatihan peningkatan kualitas SDM terus kami laksanakan,” tutupnya. (adv/yam)

banner 336x280