KACAMATANEGERI.COM, PENAJAM – Budidaya rumput laut di Desa Babulu Laut dan Labangka, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mulai dilirik keberadaannya.
Namun untuk keran cuan bagi petambak hanya saat pasca panen, atau sampai dijemur kering. Penyebabnya, hingga kini belum terdapat produk olahan rumput laut dari pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang dijual di wilayah Benuo Taka.
Hal ini menjadi persoalan lain yang harus diperhatikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU, khususnya instansi terkait guna membuka kantong prospek bisnis.
“Pembudidaya saat ini sampai pasca panen dengan dijemur kering, sementara setelah pengeringan di PPU belum ada pengolahan,” ucap Kepala Bidang (Kabid) Perikanan dan Lingkungan Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten PPU, Musakkar Mulyadi, Rabu (30/7/2025).
Berbagai olahan berbahan dasar rumput laut dapat menjadi peluang potensial bagi UMKM guna membantu penambahan perekonomian keluarga. Adapun produknya seperti camilan maupun minuman kekinian. Antara lain; keripik, abon, manisan, ataupun mie.
“Ada peluang sebenarnya untuk olahan dari rumput laut. Sangat bagus kalau bisa diolah,” sebutnya.
Keterlibatan pemerintah dalam memberikan dukungan sangat diperlukan. Sehingga, petambak tak lagi menjual rumput lain hanya sampai pada tahap pengeringan, namun dapat pula jika telah diolah tentunya memberi nilai tambah.
“Terkait pengolahan ini masih menjadi PR kita bersama, termasuk Dinas KUKM Perindag (Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan) sehingga bisa melirik menjadikan bahan olahan produk makanan maupun minuman,” terangnya.
Rumput laut dapat menjadi komoditas unggulan, tentu dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan dalam pengembangan untuk menjadi berbagai olahan UMKM. Namun, dikatakannya, pembudidaya saat ini lebih langsung menjual usai pengeringan setelah panen.
“Pembudidaya di PPU lebih senang menjual langsung dan langsung habis. Itulah alasannya kenapa dijual dalam keadaaan kering pasca panen,” pungkas Musakkar. (adv/yam)