Festival Nondoi PPU Diusulkan Masuk Panggung Nasional

Berita, Nusantara29 Dilihat
banner 468x60

KACAMATANEGERI.COM, PENAJAM – Upaya strategis untuk mengangkat martabat budaya lokal ke kancah nasional dan internasional tengah digencarkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Salah satunya Festival Belian Adat Paser Nondoi, sebuah ritual tahunan yang sarat nilai luhur di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), resmi diusulkan untuk masuk dalam daftar bergengsi Karisma Event Nusantara (KEN) oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

banner 336x280

Pengusulan ini bertujuan mendorong sektor pariwisata daerah sekaligus melestarikan kekayaan budaya Suku Paser. Jika berhasil masuk KEN, Festival Nondoi akan mendapatkan sorotan lebih luas, menjadikannya magnet wisata berskala nasional maupun internasional, serta menggerakkan roda ekonomi lokal secara signifikan.

Langkah ini diutarakan Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Ririn Sari Dewi, saat menghadiri pembukaan Festival Belian Adat Paser Nondoi di Rumah Adat Kuta Rekan Tatau, Kelurahan Nipah-Nipah, Penajam, Senin (3/11/2025).

“Kami sangat berharap Festival Nondoi ini tidak hanya menjadi rangkaian kegiatan tahunan, tapi juga dikukuhkan statusnya sebagai ikon budaya PPU. Kebetulan juga, Festival Nondoi saat ini sedang dalam proses pengusulan ke dalam Karisma Event Nusantara,” ungkap Ririn.

Menurut Ririn, event budaya murni seperti Nondoi memiliki potensi besar sebagai motor penggerak perekonomian lokal. Gelaran budaya ini memberikan kesempatan emas bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Serta sektor Ekonomi Kreatif (Ekraf) di PPU untuk berpartisipasi, mempromosikan produk, dan bersinergi dengan seni budaya setempat,” jelasnya.

Baca Juga :  Eks Karyawan PT Bina Mulya Berjaya Tuntut Pesangon Dibayar Sesuai Peraturan

Meskipun dihadapkan pada tantangan efisiensi anggaran, Festival Nondoi berhasil diselenggarakan berkat sinergi kuat dan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk komunitas budaya dan pelaku Ekraf. Keberlangsungan acara ini membuktikan komitmen tinggi masyarakat PPU terhadap tradisi leluhur.

Perhatian khusus juga ditekankan pada pelestarian tradisi Paser bagi generasi muda. “Anak-anak sekarang harus tahu. Budaya adat Paser harus mereka pahami dan lestarikan,” tutur Ririn.

Festival Nondoi tahun 2025 dihelat selama 5 hari penuh, mulai dari 3-8 November 2025. Rangkaiannya, yakni, parade budaya, sanggar dan paguyuban, pemasangan gitang, tipong tawar, ronggeng, ritual Belian, ritual Larung Jakit, dan malam Nyundok. (ym)

banner 336x280