Kacamatanegeri.com, PENAJAM– Untuk memudahkan masyarakat mengakses buku bacaan secara fleksibel dimanapun berada, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) merencanakan program perpustakaan digital melalui sistem barcode, yang sudah direncanakan akan dibangun 4 titik tugu baca di beberapa fasilitas umum, untuk tahap awal sejak tahun 2024.
Kepala Dispusip PPU, Muhammad Yusuf Basra mengatakan, perpustakaan digital dengan konsep fleksibel yang mudah diakses di mana saja.
“Perpustakaan digital dibikin jadi fleksibel, bisa ditaruh di mana saja, misalnya kita pakai tugu-tugu baca di taman, kecamatan, ruang-ruang terbuka. Modelnya itu barcode yang discan, register, lalu pinjam buku,” ujarnya, Jumat (27/6/2025).
Yusuf menjelaskan, tugu baca ini akan disediakan dibeberapa titik yang mudah dijangkau masyarakat. Untuk tahap awal, diperkirakan akan tersedia tiga hingga empat tugu, termasuk satu di lingkungan kantor Dispusip, dengan menyesuaikan anggaran.
“Kalau memungkinkan keuangannya ada, bisa lebih banyak, lebih bagus, tapi terbatas dari anggaran, karena bukunya tetap kita beli, seperti buku biasa, jadi kita pengadaan aplikasi sekaligus bukunya,” jelasnya.
Yusuf menerangkan, buku-buku digital tersebut dibeli secara online dari layanan digital. “Jadi misalnya masyarakat nanti scan barcode, setelah masuk langsung bisa pilih buku, atau mau baca buku apa saja bisa,” tambahnya.
Namun Yusuf mengakui bahwa rencana pembangunan tugu baca masih dalam tahap usulan dan belum terealisasi.
Baca Juga : https://kacamatanegeri.com/tingkatkan-mutu-pelayanan-publik-dispusip-ppu-gelar-fkp-2024/
Disinggung soal jumlah buku digital yang dibutuhkan Ia mengatakan tergantung dari ketersediaan anggaran daerah.
“Ya kembali ke ketersediaan anggaran, semakin besar anggarannya semakin banyak juga yang bisa kita beli,” ucapnya.
Yusuf mengungkapkan, hingga saat ini penganggaran dari Pemkab belum terealisasi. Namun terus diusulkan setiap tahun.
“Kalau untuk sementara belum masuk di RKPD, tapi kalau misalnya ada pendapatan naik bisa dilakukan,” terangnya.
Yusuf menyebutkan, bahwa rancangan perpustakaan digital sudah lama dilakukan, dari tahun 2024. Ia berharap bisa tercapai di tahun ini, namun terkendala efisiensi anggaran.
Perpustakaan Keliling Masih Diminati dan Tetap Eksis
Sementara itu Yusuf menyampaikan, bahwa program perpustakaan keliling masih berjalan seperti biasa. Layanan ini menyasar anak-anak SD di seluruh kecamatan di PPU.
“Perpustakaan keliling itu masih eksis, kebanyakan di SD di seluruh PPU, seperti Kecamatan Babulu, Sepaku, Penajam dan Waru,” paparnya.
Baca Juga : https://kacamatanegeri.com/diskominfo-ppu-gelar-survei-literasi-digital-sebagai-upaya-peningkatan-kualitas/
Yusuf mengungkapkan, untuk armada mobil perpustakaan keliling saat ini berasal dari bantuan Perpustakaan Nasional (Perpusnas).
“Kalau kita nambah armada bisa sebetulnya, tapi mau tidak mau nambah personilnya juga,” ujarnya.
Ia mengatakan, Dispusip belum memasukkan armada baru di perubahan anggaran, meskipun tahun lalu dijanjikan penambahan tapi belum dapat, namun dapat sarana sepeda motor.
“Motornya ada di kantor, tapi belum efektif jalan, artinya belum mandiri, Kalau mau jalan sendiri ya harus rekrut petugas dulu, minimal satu orang,” tambahnya.
Yusuf menambahkan, dalam setiap operasionalnya, biasanya tim terdiri dari dua hingga tiga orang, termasuk sopir dan petugas yang mengatur peminjaman. (*/dwn/adv)