Diskan Beberkan Plus Minus Sistem Polikultur Budidaya Perikanan

Advertorial, Daerah15 Dilihat
banner 468x60

KACAMATANEGERI.COM, PENAJAM– Inovasi dalam melakukan budidaya dapat dilakukan dengan sistem polikultur. Yakni menggabungkan lebih dari satu jenis organisme baik itu tanaman maupun hewan dalam lahan atau wadah yang sama.

Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Budidaya dan Lingkungan Diskan Kabupaten PPU, Musakkar Mulyadi, mengatakan, sistem polikultur menjadi opsi untuk efisiensi penggunaan lahan hingga menjaga keseimbangan ekosistem.

banner 336x280

Kendati inovasi polikultur dapat dilakukan dalam budidaya, namun tetap terdapat plus minus dengan cara ini. Untuk hasil panennya bakal berpengaruh. Yakni ada yang tumpah ruah dan tidak. Misal budidaya bandeng, rumput laut dan udang dalam satu lahan.

“Memang bisa dilakukan. Tapi, kalau budidaya tradisional kita tak bisa mematok maksimal atau tidak hasilnya. Sistem polikultur yang mana ekosistem utama itu yang diutamakan,” ucap Musakkar, Selasa, (29/7/2025).

Untuk diketahui, budidaya perikanan dengan sistem polikultur melibatkan kombinasi berbagai jenis ikan dengan kebiasaan makan yang berbeda, sehingga dapat memanfaatkan sumber daya perairan secara optimal.

Dirinya mengatakan, jika budidaya utamanya bandeng maupun rumput laut, maka spesies lainnya hanya penunjang atau tambahan semata. “Sehingga yang utama itu lebih dulu diutamakan,” terangnya.

Seperti di wilayah Babulu Laut budidaya utamanya rumput laut dan bandeng. Sehingga untuk budidaya udang windu, kepiting hanya sekadar tambahan. Begitupun pembudidayaan daerah lain misal Kecamatan Waru dan Penajam.

“Kalau untuk Waru dan Penajam kayanya untuk rumput laut, pembudidaya belum tertarik. Masih mau coba udang dan bandeng saja,” pungkas Musakkar. (adv/yam)

banner 336x280