Kacamatanegeri.com, PENAJAM– Sebagai upaya mengoptimalkan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B), Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) secara bertahap mengalakkan program Optimasi Lahan (Oplah) pertanian seluas 5.896 hektar.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten PPU, Andi Traso Diharto mengatakan, program digeber guna meminimalisir alih fungsi lahan pertanian menjadi perkebunan yang dilakukan petani, akibat kurangnya produktifitas hasil pertanian serta minimnya sistem irigasi.
“Jadi kalau untuk alih fungsi lahan, masih mencoba untuk menata lahan dulu,” ujarnya pada media, Senin (11/5/2025).
Andi mengatakan, dengan adanya peningkatan optimasi lahan pertanian sawah serta adanya kepedulian pemerintah yang menetapkan harga Rp 6.500 untuk gabah kering panen, menjadi penyemangat bagi petani untuk bangkit menggarap lahan pertanian.
“Sehingga proses alih fungsi lahan ini juga nanti secara perlahan akan berkurang,” ucap Andi.
Andi mengungkapkan, alasan petani di PPU mengalih fungsikan lahan pertanian sawah menjadi perkebunan sawit salah satu faktor utamanya adalah akibat minimnya sistem irigasi sehingga menyulitkan bagi petani untuk menggarap sawah.
“Dulu faktor penyebabnya banyak, namun dengan adanya Oplah ini, normalisasi irigasi sudah bisa ditata kembali,” terangnya.
Andi menjelaskan, bahwa sebelum adanya program Oplah banyak petani-petani yang mengeluh akibat kekurangan air sawah untuk menanam padi. Akhirnya banyak para petani yang mulai sedikit beralih ke komoditas tanaman sawit.
“Bukan alih fungsi tapi alih komoditas lain dengan menanam sawit. Hal itu Pemkab akan menggodok peraturan daerahnya seperti apa,” tambahnya.
Andi berharap, program bisa mengoptimalkan lahan pertanian yang difungsikan sebagai LP2B.
“Nanti akan kita coba untuk diskusi dengan pihak-pihak legislatif untuk membahas itu,” imbuhnya.
Dijelaskan Andi, pengerjaan oplah pertanian dibagi 2 tahap. Untuk tahap pertama dalam proses pengerjaan dengan luasan 3.546 hektar, sisanya 2.350 hektar berlajut di tahap kedua.
“Jadi totalnya 5.896 hektar dari luas lahan baku di PPU yang kurang lebih sekitar 7.500 hektar,” paparnya.
Andi menambahkan, pengerjaan Oplah tahap pertama ditargetkan selesai dalam jangka waktu 3 bulan.
“Ditarget secepatnya, saat ini baru satu bulan, pelan-pelan nanti akan selesai semuanya,” tutupnya. (*/ant/dwn)