Dari Rakornas FORPIMAWA, Pemkab PPU Komitmen Perkuat SDM Unggul Sambut IKN

Advertorial, Daerah12 Dilihat
banner 468x60

Kacamatanegeri.com, BALIKPAPAN — Wakil Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Abdul Waris Muin, menekankan kesiapan sumber daya manusia (SDM) menjadi elemen fundamental dalam menyambut pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Hal ini disampaikan secara lugas dalam Rapat Koordinasi Nasional Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Bidang Kemahasiswaan (FORPIMAWA) 2025 di Hotel Grand Senyiur, Balikpapan, Jumat (20/6/2025).

banner 336x280

“Pembangunan IKN itu bukan sekadar proyek fisik. Yang jauh lebih penting adalah bagaimana kita menyiapkan manusia-manusia unggul yang bisa mengelola dan memakmurkan kota ini ke depan,” ujar Waris Muin, di hadapan para peserta forum nasional tersebut.

Ia menyoroti peran strategis FORPIMAWA dalam memperkuat ekosistem kemahasiswaan nasional. “Saya anggap FORPIMAWA ini sebagai penggerak utama pembentukan karakter mahasiswa. Forum ini penting dalam memastikan mahasiswa kita siap secara mental dan kompetensi menghadapi era baru,” lanjutnya.

Waris Muin juga memaparkan langkah konkret yang telah diambil Pemkab PPU dalam mendukung pendidikan tinggi. “Kami sudah membuka PSDKU Universitas Gunadarma di PPU. Kami juga aktif menjalin kerja sama dengan UGM, IPB, dan Universitas Katolik Parahyangan. Ini semua demi menciptakan SDM lokal yang punya daya saing,” tegasnya.

Lebih jauh, ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menyiapkan generasi muda sebagai aktor perubahan. “Pemerintah daerah tak bisa bekerja sendiri. Perlu ada sinergi dengan perguruan tinggi dan forum-forum seperti ini agar arah pembangunan SDM kita semakin terarah,” katanya.

Baca Juga : https://kacamatanegeri.com/pemkab-ppu-gelar-fgd-rumuskan-ripj-pid-untuk-tingkatkan-daya-saing-daerah/

Rakornas FORPIMAWA 2025 ini juga menghadirkan sejumlah tokoh nasional di bidang pendidikan tinggi. Direktur Kelembagaan Ditjen Diktiristek Kemdikbudristek, Prof Dr Khairul Munadi, turut menyampaikan keprihatinannya atas masih tingginya angka pengangguran di kalangan pemuda.

“Angka pengangguran muda mencapai 16 persen. Bahkan, 24 persen berada dalam kategori NEET—mereka yang tidak sedang belajar, bekerja, atau ikut pelatihan. Dan sekitar 20 persen lulusan perguruan tinggi belum terserap dunia kerja. Ini fakta yang harus kita hadapi dengan serius,” ujar Khairul.

Sebagai respons, Kemendikbudristek telah meluncurkan Program Magang Berdampak 2025. Namun ia menekankan bahwa kompetensi teknis saja tidak cukup. “Pendidikan tinggi juga harus membentuk karakter dan nilai. Mahasiswa perlu tahu bukan hanya cara melakukan sesuatu, tapi juga mengapa itu penting,” tegasnya.

Rakornas ini diharapkan mampu merumuskan arah baru kebijakan kemahasiswaan yang lebih relevan dengan kebutuhan zaman, sekaligus mendukung kesiapan SDM dalam membangun IKN sebagai pusat peradaban baru Indonesia.

Kegiatan tersebut juga dihadiri Ketua Komisi X DPR RI, Dr Hetifah Sjaifudian, Ketua Umum FORPIMAWA Dr Nur Subeki, Sekjen Dr Muhammad Rusmin Nuryadin, serta pimpinan berbagai perguruan tinggi seperti ITK, UNMUL, Universitas Hasanuddin, Universitas Tidar, Universitas Brawijaya, dan Universitas Udayana. (ryn/adv)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *