Dapur MBG Bumi Harapan PPU Percepat Pengurusan Sertifikat Higienis

Berita, Daerah53 Dilihat

KACAMATANEGERI.COM, PENAJAM – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), terus menguatkan komitmen dalam menyajikan makanan berkualitas tinggi untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di kawasan penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).

Beroperasi telah sekira satu bulan, dapur ini aktif mendistribusikan sebanyak 2.587 porsi makanan setiap hari ke 16 sekolah mulai dari tingkat TK hingga SMA sederajat. Meskipun operasional berjalan lancar dan menu telah diterima baik oleh siswa, SPPG Bumi Harapan saat ini tengah memacu proses pengurusan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).

Yakni sebuah dokumen wajib sesuai Surat Edaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Nomor HK.02.02/C.I/4202/2025. Ahli Gizi SPPG Bumi Harapan, Agnesia Filionita, menyebut aspek keamanan pangan dan kebersihan dapur menjadi prioritas utama.

“Sertifikasi itu sudah diurus, dan akan diuji untuk dapatkan sertifikasi itu. Sanitasi kami sejauh ini sudah berjalan baik,” ujar Agnesia di sela peninjauan MBG di SMK Negeri 1 Sepaku.

​Surat Edaran Kemenkes yang terbit pada 1 Oktober 2025 memberikan tenggat waktu bagi SPPG yang sudah beroperasi untuk segera memiliki SLHS, maksimal satu bulan sejak berlakunya edaran. Sertifikat ini berfungsi sebagai jaminan bahwa makanan yang disajikan tidak hanya bergizi, tetapi juga aman dan higienis untuk dikonsumsi, selaras dengan tujuan utama program MBG.

Pengelolaan, Penyajian dan Distribusi Sesuai SOP

Untuk memastikan standar tersebut terpenuhi, SPPG Bumi Harapan didukung oleh 40 penjamah makanan dan relawan yang telah menerima pelatihan intensif. Pelatihan ini mencakup seluruh rantai penyediaan makanan.

Mulai dari pengolahan bahan baku dengan memastikan bahan-bahan yang akan diolah dalam kondisi bersih dan layak. Kemudian, menjaga kebersihan dapur sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Termasuk penyajian dan distribusi mengawasi kebersihan wadah makanan (ombreng) dan higienitas transportasi yang digunakan untuk memuat makanan ke sekolah.

“Insya Allah sudah berjalan dengan SOP. Pelatihan kepada penjamah makanan bertujuan memberikan pemahaman perihal tata kelola penyediaan menu MBG. Hal ini penting untuk mencegah risiko keracunan bagi pelajar,” tambah Agnesia.

​Perihal ketersediaan bahan baku, SPPG melaporkan bahwa operasional logistik berjalan tanpa kendala signifikan. Meskipun sebagian suplai terpaksa didatangkan dari Balikpapan, sifatnya situasional dan disesuaikan dengan kebutuhan menu harian.

“Suplai bahan baku sesuai orderan kami untuk menu MBG. Jadi semuanya aman saja,” jelasnya.

​Lebih lanjut, SPPG Bumi Harapan juga telah menjalin kerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) PPU untuk memastikan pengelolaan limbah dapur dilakukan dengan baik, yang menjadi salah satu poin penting dalam penilaian kelayakan sanitasi. (ya)