Benteng Budaya di Jantung IKN, Festival Nondoi PPU Perkuat Identitas Lokal

Berita, Nusantara26 Dilihat
banner 468x60

KACAMATANEGERI.COM, PENAJAM – Di tengah masifnya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU) terus  berkomitmen untuk menjaga akar budaya lokal.

Festival Belian Adat Paser Nondoi kembali digelar, bukan sekadar warisan masa lalu, melainkan sebagai benteng kultural yang relevan untuk membentuk masa depan “Benuo Taka” sebagai Gerbang Nusantara.

banner 336x280

Festival yang sarat makna ini berlangsung selama 5 hari, mulai 3 – 8 November 2025, di Rumah Adat Kuta Rekan Tatau, Kelurahan Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam.

Tahun ini, Festival Nondoi mengusung tema filosofis “Jakit Aso Erai Siret, Dalai Aso Erai Urai”, yang diterjemahkan sebagai “Satu Ikatan Sebangsa dan Satu Tanah Air.”

“Tema ini mengajak seluruh elemen masyarakat PPU untuk bersatu tanpa memandang status sosial atau golongan, demi mencapai kesejahteraan bersama dalam membangun Benuo Taka sebagai Gerbang Nusantara,” ucap Mudyat, Senin (3/11/2025).

Pemkab PPU menyatakan komitmennya untuk menjadikan Festival Nondoi sebagai event rutin tahunan yang diakui secara nasional. Harapannya, festival ini dapat terus berkembang menjadi lebih baik, lebih besar, dan berpotensi menjadi daya tarik utama bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

“Apresiasi setinggi-tingginya kami berikan kepada para pemangku adat, tokoh adat, seniman, budayawan, dan masyarakat yang telah menjaga tradisi ini dengan ketulusan dan kerja keras,” tambah Mudyat.

Dirinya juga menyoroti pentingnya peran generasi muda sebagai penjaga dan penerus nilai-nilai adat Paser. Kekhawatiran akan terkikisnya budaya lokal oleh arus modernisasi dan masuknya budaya asing menjadi alasan utama seruan ini.

Baca Juga :  Pemkab PPU Gelar 4 Lomba Hari Santri Nasional 2024

“Masa depan budaya tidak hanya bergantung pada para tetua adat, tetapi juga pada generasi muda yang mencintai dan mempelajarinya,” sebut Mudyat, sembari mengingatkan akan filosofi Jasmerah (Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah).

Festival Belian Adat Paser Nondoi diharapkan menjadi ruang pembelajaran otentik bagi kawula muda PPU. Ia mengajak untuk memperkenalkan budaya Paser hingga kancah nasional bahkan internasional, dimana sebagai bagian penting dari pembangunan daerah.

“Kegiatan ini diharapkan menjadi ruang bagi generasi muda untuk belajar, mengenal, dan mencintai budaya sendiri agar adat Paser tetap hidup, lestari, dan tidak terkikis oleh modernisasi dan globalisasi,” tutup Mudyat.

Sekadar diketahui, Festival Nondoi merupakan ritual bersih-bersih kampung atau tolak bala, memohon kesejahteraan dan perlindungan dari bencana. (*/ym)

banner 336x280