Anggaran Studi Tiru Rp 515 Juta ke Bali Picu Gejolak, Warga Tuntut Kades Giripurwa Lengser

Berita, Daerah10 Dilihat
banner 468x60

KACAMATANEGERI.COM, PPU – Protes keras dilayangkan warga Desa Giripurwa, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Kelompok Masyarakat Giripurwa Peduli secara terbuka menuntut Kepala Desa (Kades) Giripurwa, Habi Rudianto, untuk segera lengser dari jabatannya.

Pangkal masalah utama adalah kegiatan studi tiru kontroversial ke Bali pada medio Oktober lalu, yang melibatkan rombongan besar berjumlah 48 orang dengan menggunakan anggaran desa dinilai fantastis dan tidak efisien. Hal ini jadi pemicu gejolak.

banner 336x280

Penanggung Jawab Kelompok Masyarakat Giripurwa Peduli, Bodrolukito, menegaskan bahwa kegiatan studi tiru ke Pulau Dewata tersebut melanggar Perbup PPU Nomor 32 Tahun 2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Perjalanan Dinas Dalam Negeri.

“Total anggaran yang digunakan sekitar Rp 500 juta dan bersumber dari Anggaran Dana Desa (ADD). Kami mempertanyakan kejelasan dan dasar hukum penggunaan anggaran sebesar itu,” kata Bodrolukito usai pertemuan di Kantor Desa Giripurwa, Kamis (11/12/2025).

Sekretaris Desa (Sekdes) Giripurwa, Sri Handayani, mengklarifikasi bahwa dana yang digunakan bersumber dari Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) ADD tahun lalu, dengan nilai total Rp 515 juta untuk 48 peserta.

“Andaikan tuntutan ini benar, Pak Habi (Kades Giripurwa) harus melepaskan jabatan kepala desa, mengembalikan keuangan negara, dan ketiga dihukum sesuai prosedur yang berlaku,” tegas Bodrolukito.

Dirinya mendesak Inspektorat Kabupaten PPU segera menindaklanjuti laporan tersebut. Menanggapi tuntutan tersebut, Kades Habi Rudianto membantah adanya masalah. Menurutnya, studi tiru ke Bali telah diagendakan sejak lama dan telah melalui rembuk bersama jajaran desa.

Baca Juga :  Sertijab Bupati dan Wakil Bupati PPU Baru Digelar di Kantor Kementerian Kehutanan Jakarta

“Bisa asal ada ST (Surat Tugas), ya sudah kami berangkat,” ujar Habi.

Ia menjelaskan bahwa perjalanan dinas yang berlangsung dari 23 hingga 26 Oktober, dengan mengunjungi lokasi seperti Desa Penglipuran, Bangli, dan Uluwatu, adalah bentuk penghargaan atas capaian Desa Giripurwa sebagai desa terbersih di Kabupaten PPU.

“Rombongan ada Karawitan, LPM, BPD, pemerintah desa, ketua RT, dan juga warga. Apa yang dilakukan ini adalah sebagai bentuk penghargaan yang selama ini beraduk dengan sampah. Jadi studi tiru ini agar desa kita lebih baik lagi,” jelas Habi.

Selain mempertanyakan dana studi tiru, warga yang tergabung dalam Kelompok Masyarakat Giripurwa Peduli juga mengajukan serangkaian tuntutan lain terhadap kepemimpinan Kades Habi Rudianto.

Tuntutan penjelasan sumber dana yang dipakai untuk pembangunan fisik, status tanah yang dijadikan kolam ikan di RT 4 secara permanen, penjelasan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Kemudian menuntut keberadaan mobil Avanza milik desa, menuntut kinerja kepala desa yang menyalahi aturan hari kerja dan penggunaan seragam kerja. (loh)

banner 336x280