KACAMATANEGERI.COM, PPU – Gelaran Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Kalimantan Timur (Kaltim) XVII tahun 2025 dipastikan akan terlaksana pada bulan November ini, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) didaulat sebagai tuan rumah.
Bupati PPU, Mudyat Noor, menyatakan kesiapan penuh wilayah yang dikenal dengan julukan Benuo Taka ini untuk menghelat ajang olahraga bergengsi antar pelajar yang diselenggarakan dua tahun sekali.
“Kami, Kabupaten PPU, siap melaksanakan Popda. Saat ini persiapan, baik dari segi infrastruktur maupun teknis, tengah dimatangkan oleh instansi terkait demi menyukseskan Popda Kaltim 2025,” kata Mudyat, Kamis (13/11/2025).
Popda Kaltim XVII ini sempat mengalami penundaan dari rencana awal pada 2 hingga 9 Oktober lalu, dikarenakan kendala teknis terkait pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2025.
“Saat ini terkait anggaran sudah tidak ada masalah. Kami siap melaksanakan Popda,” terangnya.
Ia menekankan, Popda memiliki peranan krusial dalam pengembangan bakat olahraga dan memberikan pengalaman berharga bagi atlet muda. Lebih dari itu, perhelatan tahun ini diharapkan menjadi momentum kebangkitan prestasi pelajar di seluruh Kaltim.
Mudyat Noor berpesan kepada para atlet PPU agar menunjukkan penampilan terbaiknya, menorehkan prestasi gemilang, dan selalu menjaga nama baik Benuo Taka. Ia berharap seluruh Cabang Olahraga (Cabor) yang dipertandingkan mampu menyumbangkan medali bagi Kabupaten PPU.
“Tetap semangat dan berjuang semaksimal mungkin, hingga bisa membuahkan prestasi-prestasi terbaik di Popda Kaltim 2025,” harapnya.
Menyinggung mengenai Cabor yang diunggulkan, Mudyat Noor menyatakan keyakinannya bahwa semua Cabor memiliki potensi besar untuk bersaing dan mengungguli kontingen dari daerah lain.
“Dalam konteks ini seharusnya mengacu pada pernyataan dari tokoh olahraga atau dinas terkait,” ucapnya.
Selain membangkitkan animo olahraga, gelaran Popda juga diprediksi akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perputaran ekonomi lokal. Kedatangan ribuan atlet dan ofisial dari berbagai daerah dipastikan akan meningkatkan hunian hotel dan penginapan.
“Para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), termasuk produk-produk atau makanan khas Kabupaten PPU, akan merasakan dampak positifnya,” tutup Mudyat. (adv)
