Masalah Air Bersih dan Sampah di Keluhkan Warga Gunung Samarinda saat Reses Iwan Wahyudi

Berita, Politik18 Dilihat
banner 468x60

Kacamatanegeri.com, BALIKPAPAN – Anggota DPRD Balikpapan menggelar Reses Masa Sidang I Tahun 2025/2026. Salah satunya Iwan Wahyudi anggota Komisi I yang menggelar reses di Kelurahan Gunung Samarinda, Balikpapan Utara, Selasa (21/10/2025).

Kegiatan tersebut dilakukan untuk menyerap aspirasi masyarakat dengan berbagai permasalahan yang tengah dihadapi warga di dapilnya Balikpapan Utara.

banner 336x280

Sejumlah keluhan disampaikan warga yang hadir, terutama terkait ketersediaan air bersih di RT 1, 2, dan 3, Gunung Samarinda, Balikpapan Utara.

Iwan menjelaskan, sedikitnya 14 kepala keluarga (KK) di wilayah tersebut mengaku tidak mendapatkan aliran air dalam jangka waktu cukup lama. Kondisi ini menyebabkan warga kesulitan memenuhi kebutuhan air untuk aktivitas sehari-hari.

“Persoalan yang paling mendesak adalah air bersih. Ada sekitar 14 KK yang hingga kini airnya tidak mengalir. Warga meminta agar pemerintah, khususnya Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) atau PDAM, segera turun tangan,” ujar Iwan yang juga menjabat Ketua DPC PPP Balikpapan.

Untuk menjawab keluhan masalah air, dalam kesempatan itu, turut menghadirkan perwakilan PTMB untuk melakukan langkah teknis serta kemungkinan solusi rekayasa saluran guna memperbaiki distribusi air di kawasan tersebut.

Selain soal air, warga juga mengeluhkan lambatnya pengangkutan sampah di Tempat Penampungan Sementara (TPS) setempat.

Kondisi tersebut diperparah saat musim hujan, karena bau menyengat sering menyebar hingga ke permukiman warga.

Iwan menegaskan bahwa aspirasi tersebut akan ditindaklanjuti kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) agar pelayanan pengangkutan sampah lebih disiplin dan tepat waktu.

Baca Juga :  Perumda Benuo Taka PPU Bakal Salurkan Beras Lokal kepada ASN dan Non ASN

“Warga meminta DLH untuk tidak telat mengangkut sampah, karena dampaknya langsung dirasakan. Selain itu, warga juga mengusulkan penegakan sanksi tegas bagi siapa pun yang membuang sampah di luar jam yang ditentukan,” tegas Iwan.

Ia menilai kedisiplinan warga serta ketegasan aturan perlu berjalan seimbang agar kebersihan lingkungan dapat terjaga. Dengan adanya sanksi yang diterapkan secara konsisten, ia berharap tidak ada lagi tumpukan sampah baru setelah TPS dibersihkan.

Iwan berkomitmen membawa seluruh aspirasi ini ke tingkat pembahasan pemerintah kota Balikpapan dan mitra terkait.

Ia memastikan reses bukan sekadar seremonial, melainkan sarana untuk memastikan kebutuhan masyarakat dipenuhi secara berkelanjutan.

“Kami ingin semua masukan ini benar-benar ditindaklanjuti. Reses adalah amanah agar kami mendengar langsung dan memperjuangkannya,” ungkapnya. (*/d1)

 

banner 336x280