Kacamatanegeri.com, BALIKPAPAN – Wakil Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Abdul Waris Muin, menegaskan sinergi antardaerah merupakan kunci utama dalam menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok.
Hal ini disampaikan saat menghadiri Rapat Koordinasi High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang digelar di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Balikpapan, Selasa (24/6/2025).
“Inflasi bukan hanya tanggung jawab satu daerah. Butuh kerja sama lintas wilayah agar harga barang tetap terkendali dan masyarakat terlindungi,” tegas Waris Muin dalam forum yang dihadiri perwakilan TPID dari Kota Balikpapan, Kabupaten PPU, dan Kabupaten Paser.
Pertemuan strategis ini menghasilkan kesepakatan penting berupa Roadmap Pengendalian Inflasi Daerah 2025–2027, yang akan menjadi panduan utama dalam menekan gejolak harga di kawasan Kalimantan Timur (Kaltim).
Baca Juga : https://kacamatanegeri.com/perkembangan-inflasi-di-kaltim-di-bawah-angka-nasional-yakni-1154-persen/
Waris Muin menyampaikan bahwa Pemkab PPU siap mendukung penuh pelaksanaan roadmap tersebut. Ia menyebut bahwa inovasi kebijakan serta keberlanjutan dukungan fiskal akan menjadi kunci keberhasilan pengendalian inflasi di daerah.
“Pengendalian inflasi merupakan bagian penting dari upaya kita menjaga daya beli masyarakat. Diperlukan kerja sama lintas sektor serta integrasi program antar-OPD agar roadmap ini berjalan efektif dan berkesinambungan,” ungkapnya.
“Kami akan pastikan semua perangkat daerah saling terintegrasi. Kerja sama ini tidak bisa setengah-setengah. Harus solid,” sambungnya.
Ia juga mengingatkan bahwa pengendalian inflasi bukan hanya soal angka statistik, tetapi berkaitan langsung dengan daya beli dan kesejahteraan warga. Karena itu, koordinasi antardaerah dan sektor perlu terus diperkuat.
Dalam pertemuan tersebut turut hadir Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo, Kepala Dinas KUKM Perindag PPU Margono Hadi Sutanto, serta perwakilan dari Bank Indonesia Balikpapan.
Waris Muin berharap, dengan dukungan dari BI dan komitmen lintas daerah, pengendalian inflasi di Kalimantan Timur dapat lebih tepat sasaran.
“Yang kita inginkan adalah kestabilan harga yang benar-benar dirasakan masyarakat. Itu tujuan akhir dari semua upaya ini,” pungkasnya. (ram/adv/dwn)
