Bapelitbang PPU Catat Penurunan Penduduk Miskin dan Pertumbuhan Ekonomi

Advertorial, Daerah14 Dilihat
banner 468x60

Kacamatanegeri.com, PENAJAM — Sekretaris Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Penajam Paser Utara (PPU), Ade Rianto Embongbulan, memaparkan sejumlah capaian pembangunan yang menunjukkan perkembangan positif, saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 di Aula Lantai III Kantor Bupati PPU, Selasa (24/6/2025).

Salah satu sorotan utama dalam pemaparannya adalah penurunan jumlah penduduk miskin di wilayah tersebut. Pada tahun 2024, angka kemiskinan turun menjadi 6,69 persen atau sekitar 10.780 jiwa.

banner 336x280

“Angka ini menurun cukup tajam, sekitar 2,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang masih menyentuh angka 12 ribu jiwa,” jelas Ade.

Ia menyebutkan bahwa penurunan ini mencerminkan hasil dari berbagai program pemerintah daerah yang mulai menyasar kelompok masyarakat paling rentan secara efektif.

“Ini jadi kabar baik. Artinya, program-program kita mulai terasa dampaknya,” tambahnya.

Di samping itu, pertumbuhan ekonomi Kabupaten PPU juga mencatat lonjakan signifikan, mencapai 30,68 persen pada tahun 2024. Kenaikan ini dikaitkan langsung dengan aktivitas pembangunan masif di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), yang berdampak besar pada sektor konstruksi serta PDRB wilayah.

Baca Juga : https://kacamatanegeri.com/dprd-ppu-dukung-upaya-pemkab-tekan-angka-kemiskinan-ekstrem/

Ade menyampaikan harapannya agar pertumbuhan ini dapat dirasakan langsung oleh warga.

“Mudah-mudahan kita bisa sama-sama merasakan dampaknya. Kalau tidak, ya berarti ada yang perlu dievaluasi,” ujarnya.

Namun demikian, di balik berbagai capaian tersebut, Ade juga menekankan adanya sejumlah persoalan yang masih perlu dibenahi, khususnya terkait harga kebutuhan pokok dan inflasi daerah. Menurut data yang disampaikannya, inflasi di Kabupaten PPU pada Mei 2025 tercatat sebesar 1,27 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 109,5.

“Kalau dibandingkan dengan Balikpapan, Samarinda, atau Berau, harga barang kita cenderung lebih tinggi. Padahal, PPU ini produsen pangan. Seharusnya bisa lebih stabil,” katanya.

Ia menyoroti pentingnya peningkatan efisiensi distribusi komoditas dan menjaga daya beli masyarakat.

Ade menyebut, melalui forum Musrenbang tersebut, pemerintah daerah mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemangku kebijakan untuk menyatukan langkah dalam merancang arah pembangunan lima tahun ke depan.

“Kami ingin RPJMD 2025–2029 ini menjadi fondasi kuat menuju PPU yang lebih sejahtera dan kompetitif. Kuncinya ada di komitmen dan kolaborasi kita semua,” pungkasnya. (ram/dwn/adv)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *