Kacamatanegeri.com, PENAJAM– Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) merencanakan pemasangan WiFi gratis di setiap kecamatan, telah diusulkan melalui anggaran 2025.
Kabid Aplikasi Informatika dan Persandian Diskominfo PPU, Syafruddin Lamato menyampaikan, rencana pemasangan WiFi gratis ini merupakan usulan dari kecamatan yang menginginkan event yang biasanya dipusatkan di Alun-Alun Penajam dapat digelar di kecamatan masing-masing.
“Jadi kami sempat diskusi bersama, asal-muasalnya dari kecamatan, setiap event selalu dilakukan di Penajam. Nah mereka menginginkan, kalau bisa, kegiatan seperti ini ada juga di kecamatan,” ujarnya Jumat (20/6/2025).
Syafruddin menyatakan, Diskominfo siap mendukung jika ada ruang publik yang bisa dimanfaatkan untuk fasilitas WiFi gratis, terutama bagi pelaku UMKM setempat.
“Saya sarankan mereka, seandainya ada ruang publik di kecamatan yang bisa digunakan untuk fasilitas jaringan internet. Tidak harus luas, yang penting bisa dipakai UMKM berkumpul, saya support,” jelasnya.
Syafruddin mengungkapkan, untuk saat ini baru wilayah Penajam dan Petung yang dapat difasilitasi karena tersedianya tempat dan infrastruktur pendukung seperti listrik dan bangunan yang memadai.
Sementara di Waru dan Babulu belum punya tempat, mereka usulkan di lapangan bola. Tapi saya bilang, menempatkan WiFi harus ada tempat yang terlindung dan aliran listrik,” terangnya.
Syafruddin mengungkapkan, karena keterbatasan itu, penempatan WiFi akan dilakukan di daerah terdekat yaitu kelurahan Babulu dan Waru.
“Kita pasang di kelurahan terdekat saja, untuk WiFi gratisnya, mau tidak mau, karena tempatnya belum tersedia. Harapannya, dari PU bisa siapkan lahan kosong atau alun-alun kecamatan, jadi kita suport bisa masuk juga wifi gratisnya,” tambahnya.
Baja Juga : https://kacamatanegeri.com/disdikpora-ppu-tunggu-kejelasan-telkom-soal-wifi-gratis-di-sekolah/
Syafuddin menyatakan, layanan WiFi gratis juga dapat diberikan kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) jika ada yang mengusulkan.
“Bisa, yang penting tempatnya dulu. Terus penggunanya, masyarakat atau cuma warga di situ, kita fleksibel saja. Anggaran ditopang, kita tambah lagi, di mana lagi kita masukkan,” imbuhnya.
Menurutnya jika masyarakat menggunakan fasilitas dari provider, seperti Telkomsel atau Indosat otomatis menggunakan Orbit atau Starlink sebagai penguat signal ini lebih mahal, dibandingkan jaringan Fiber Optic (FO).
“Sudah saya surati Telkom, agar segera lakukan percepatan membangun di wilayah yang masuk dalam strategi perusahaan provider,” ucapnya.
Syafruddin menyebutkan, beberapa wilayah yang belum mendapat jaringan internet, seperti Kampung Baru dan Mentawir.
“Mentawir sampai sekarang belum ada jaringan, nanti saya akan pasang Starlink walaupun mahal. Karena sampai hari ini belum ada provider yang masuk ke sana. Kita dorong Telkom masuk, harapan kita seperti itu,” ungkapnya.
Lebih lanjut Syafruddin menyampaikan pemasangan WiFi gratis juga diusulkan Dishub, yakni memanfaatkan fasilitas parkir atau loket masuk di Pelabuhan Buluminung.
“Saya siap tempatkan WiFi di sana, tapi sampai hari ini FO belum sampai. Jadi kita gunakan Orbit sebagai solusi, meski lebih mahal,” keluhnya.
Syafruddin menambahkan, perbedaan biaya antara penyedia layanan seperti Telkom dan Icon Plus, di mana harga paket internet yang ditawarkan Icon Plus cukup mahal.
“Kalau kita hitung, di Icon Plus bisa Rp 32 ribu, sementara Telkom hanya Rp 10 ribu. Penarikan jaringan itu dibebankan ke pelanggan, jadinya lebih mahal,” tutupnya. (*/ant/dwn/adv)